bacakoran.co

Heboh! Suami Cuek Meski Istri dan Anak Tewas Akibat Banjir Sukabumi, Bikin Warga Geram

Inilah sosok Aang, keluarga korban yang tampak cuek saat mengetahui istri dan anaknya ditemukan tewas karena banjir di Sukabumi. --Sukabumi Update

BACAKORAN.CO - Media sosial diramaikan oleh video warga yang mengamuk kepada suami korban banjir Sukabumi, yang terdiri dari seorang ibu dan anaknya.

Kejadian tersebut terjadi di Kampung Gumelar, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat pada Jumat, 7 Maret 2025.

Video tersebut viral di media sosial, termasuk Instagram @infojabodetabekjur24 dan @infodepok24, pada Sabtu, 8 Maret 2025.

Tragedi bermula saat ibu dan anak balitanya ditemukan tewas berpelukan akibat banjir Sukabumi.

BACA JUGA:London Gempar! Demi Palestina, Pria Panjat Big Ben dan Bertahan Seharian!

BACA JUGA:Korut Pamer Kapal Selam Nuklir Pertama! Ancaman Baru bagi Korsel & AS?

Korban tersebut bernama Santi alias Zahra (40) dan anaknya, Nurul (3), ditemukan tewas setelah sebelumnya dinyatakan hilang akibat banjir.

Dalam video tersebut, memperlihatkan sejumlah warga yang secara bergantian melontarkan kata-kata makian kepada suami dari kedua korban yang meninggal dunia.

Warga menuduh suami korban lebih mementingkan urusan pribadi daripada mencari keluarganya yang hilang.

Kemarahan warga semakin memuncak karena suami korban diduga berbohong, yang mengatakan bahwa istri dan anaknya selamat dari banjir bandang Palabuhanratu.

BACA JUGA:Yeay! Pencairan THR PNS Akan Diberikan Lebih Cepat, Ini Jadwalnya

BACA JUGA:Viral Aksi Tolak Penundaan Pengangkatan CPNS & PPPK, Akun KemenPANRB Diserang Netizen: #TolakTMTSerentak

Pria yang bernama Aang tersebut memberikan pernyataan bahwa istri dan anaknya telah selamat dan telah melakukan evakuasi diri menuju wilayah Cikakak.

Reza, Ketua RW 22 Kampung Gumelar, membenarkan bahwa Aang berbohong, yang memicu kemarahan warga.

Heboh! Suami Cuek Meski Istri dan Anak Tewas Akibat Banjir Sukabumi, Bikin Warga Geram

Ayu

Ayu


bacakoran.co - media sosial diramaikan oleh video warga yang mengamuk kepada suami korban banjir sukabumi, yang terdiri dari seorang ibu dan anaknya.

kejadian tersebut terjadi di kampung gumelar, kecamatan palabuhanratu, kabupaten , jawa barat pada jumat, 7 maret 2025.

video tersebut viral di media sosial, termasuk instagram @infojabodetabekjur24 dan @infodepok24, pada sabtu, 8 maret 2025.

tragedi bermula saat ibu dan anak balitanya ditemukan berpelukan akibat banjir sukabumi.

korban tersebut bernama santi alias zahra (40) dan anaknya, nurul (3), ditemukan tewas setelah sebelumnya dinyatakan hilang akibat banjir.

dalam video tersebut, memperlihatkan sejumlah warga yang secara bergantian melontarkan kata-kata makian kepada suami dari kedua yang meninggal dunia.

warga menuduh suami korban lebih mementingkan urusan pribadi daripada mencari keluarganya yang hilang.

kemarahan warga semakin memuncak karena suami korban diduga berbohong, yang mengatakan bahwa istri dan anaknya selamat dari banjir bandang palabuhanratu.

pria yang bernama aang tersebut memberikan pernyataan bahwa istri dan anaknya telah selamat dan telah melakukan evakuasi diri menuju wilayah cikakak.

reza, ketua rw 22 kampung gumelar, membenarkan bahwa aang berbohong, yang memicu kemarahan warga.

"semalam saya cek langsung ke pasar, saya tanya ke dia soal anak dan istrinya. dia bilang istrinya sudah pulang ke cikakak. jawabannya selalu sama setiap kali ditanya," kata reza.

setelah ditemukannya jenazah, kebohongan aang terbongkar.  

kemarahan warga memuncak melihat aang yang tetap berjualan di toko kelontongan tanpa raut sedih.

sementara warga lain sibuk mencari korban , termasuk istri dan anaknya sendiri.

pada hari kamis, 6 maret 2025, telah ditemukan jenazah ibu santi alias zahra dan anaknya, nurul, yang sebelumnya dilaporkan hilang akibat bencana banjir. 

jenazah ditemukan tertimbun di antara reruntuhan bangunan dan sampah.

kasi operasi kantor sar jakarta, ahmad rizkiansyah, melaporkan bahwa proses evakuasi kedua jenazah korban telah dilakukan pada hari jumat, 7 maret 2025, pukul 13.30 wib, menuju rsud palabuhanratu.

genangan air dan banyaknya sampah di lokasi bencana sempat menghambat pencarian dua korban sukabumi.

"kedua korban bisa ditemukan bersama-sama ini ibu dan anak kalau untuk kesulitannya seperti yang lihat di belakang banyak sekali sampah tumpukan sampah kita temukan terkubur di dalam tumpukan sampah," terang ahmad. 

ia mengungkapkan, saat ditemukan, jenazah santi dan nurul saling berpelukan di antara puing-puing bangunan dan sampah, sekitar 5 meter dari rumah mereka.

"ibu dan anak ditemukan dalam kondisi berpelukan pada saat dievakuasi, ditemukan pada radius 5 meter dari lokasi rumahnya di antara tumpukan sampah akibat banjir," tuturnya.

kenaikan debit air sungai cipalabuan yang tiba-tiba dan deras telah merusak rumah-rumah warga di sekitarnya, termasuk rumah santi dan nurul yang tak sempat menyelamatkan diri.

Tag
Share