BMKG Sudah Peringatkan Sejak Februari! Banjir Jabodetabek Meluas, Puncak Hujan Diprediksi 11-20 Maret

Prediksi cuaca ekstrem BMKG di Indonesia--Ist
BMKG mengaku telah berkoordinasi secara intens dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di berbagai provinsi, termasuk DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten.
BACA JUGA:Banjir Besar Rendam Kota Bekasi, Ribuan Warga Terjebak Ketinggian Air Capai 3 Meter!
Namun, ia tidak dapat memastikan apakah semua rekomendasi BMKG telah diterapkan dengan maksimal di lapangan.
"Kami terus berkomunikasi dengan BPBD dan pemerintah daerah. Namun, ada beberapa faktor yang mungkin tidak terantisipasi, seperti skala hujan yang melampaui kapasitas infrastruktur yang ada," ujarnya.
Menurutnya, BMKG bahkan telah memberikan data prediksi hujan hingga ke tingkat kecamatan dan desa.
Sehingga daerah-daerah yang berpotensi terdampak seharusnya sudah bisa melakukan persiapan evakuasi lebih dini.
BACA JUGA:Banjir Bandang Puncak Bogor! Warga Panik, Rumah Hancur dalam Hitungan Menit
BACA JUGA:Bencana Beruntun di Los Angeles: Banjir Bandang & Longsor Terjang Kota Setelah Kebakaran Hebat
BMKG menegaskan bahwa wilayah yang menjadi prioritas utama dalam modifikasi cuaca adalah daerah dengan intensitas hujan tertinggi, terutama di dataran tinggi dan daerah hulu.
"Wilayah dengan intensitas hujan tinggi seperti Puncak dan Bogor menjadi prioritas utama. Pasalnya, hujan di wilayah ini dapat menyebabkan banjir kiriman ke Jakarta dan Bekasi. Selain itu, Bekasi dan Tangerang juga menjadi perhatian karena potensi hujan ekstrem di daerah tersebut," terang Dwikorita.
Dengan adanya peringatan ini, masyarakat diharapkan tetap waspada terhadap potensi banjir susulan, terutama di wilayah yang sudah terdampak.
Pemerintah daerah juga didorong untuk mempercepat langkah mitigasi guna mengurangi dampak bencana.
Tetap pantau informasi terbaru terkait banjir Jabodetabek hanya di bacakoran.co.