bacakoran.co

Setelah Adu Mulut dengan Trump, Zelensky Ogah Minta Maaf & Malah Beri Jawaban Mengejutkan ini!

Setelah adu mulut dengan trump, zelensky ogah minta maaf & malah beri jawaban mengejutkan--

BACAKORAN.CO - Ketegangan antara Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky dan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, menjadi sorotan dunia setelah keduanya terlibat perdebatan panas dalam pertemuan di Gedung Putih.

Insiden ini semakin heboh karena terjadi di depan media yang tengah merekam momen tersebut.  

Saat ditanya apakah dirinya akan meminta maaf kepada Trump, Zelensky dengan tegas menolak.

Ia merasa tidak melakukan kesalahan apa pun.  

BACA JUGA:Lampu Hijau WFA Mulai 24 Maret, Ternyata Tak Semua Bisa, Ini Kriteria ASN yang Diperbolehkan WFA!

BACA JUGA:Hukuman Karen Agusetiawan Eks Dirut Pertamina Diperberat, KPK Apresiasi MA pada Putusan ini: Jadi Efek Jera!

"Saya pikir kita harus jujur dan terbuka. Saya tidak yakin bahwa kami telah melakukan sesuatu yang buruk," ujar Zelensky dalam wawancara dengan Fox News, dikutip Minggu (2/3/2025).  

Sedianya, pertemuan yang berlangsung di Ruang Oval, Jumat (28/2/2025) waktu setempat, dijadwalkan untuk membahas kerja sama antara AS dan Ukraina dalam bidang mineral.

Namun, suasana berubah panas ketika Senator JD Vance dan Trump menyarankan agar Ukraina membuka jalur diplomasi dengan Rusia.  

Mendengar pernyataan itu, Zelensky langsung mempertanyakan maksudnya.

BACA JUGA:Dugaan Keterlibatan Pejabat Mafia Impor Bawang Putih di Kemendag, KPK Diminta Bertindak Tegas!

BACA JUGA:Rayakan Lebaran di Kampung! Mudik Gratis Dahana 2025 Pendaftaran Resmi Dibuka Besok, Cek Syarat & Rute Lengkap

Ia meragukan kemungkinan adanya solusi diplomasi dengan Rusia, terutama setelah invasi yang dilakukan negara tersebut terhadap Ukraina.

Sementara itu, di bawah kepemimpinan Trump, AS mulai menunjukkan sikap yang lebih lunak terhadap Rusia, berbeda dengan kebijakan pemerintahan sebelumnya yang lebih tegas mendukung Ukraina.  

Setelah Adu Mulut dengan Trump, Zelensky Ogah Minta Maaf & Malah Beri Jawaban Mengejutkan ini!

Melly

Melly


bacakoran.co - ketegangan antara presiden ukraina, volodymyr zelensky dan presiden amerika serikat (as), donald trump, menjadi sorotan dunia setelah keduanya terlibat dalam pertemuan di gedung putih.

insiden ini semakin karena terjadi di depan media yang tengah merekam momen tersebut.  

saat ditanya apakah dirinya akan meminta maaf kepada trump, dengan tegas menolak.

ia merasa tidak melakukan kesalahan apa pun.  

"saya pikir kita harus jujur dan terbuka. saya tidak yakin bahwa kami telah melakukan sesuatu yang buruk," ujar zelensky dalam wawancara dengan fox news, dikutip minggu (2/3/2025).  

sedianya, pertemuan yang berlangsung di ruang oval, jumat (28/2/2025) waktu setempat, dijadwalkan untuk membahas kerja sama antara as dan ukraina dalam bidang mineral.

namun, suasana berubah panas ketika senator jd vance dan menyarankan agar ukraina membuka jalur diplomasi dengan rusia.  

mendengar pernyataan itu, zelensky langsung mempertanyakan maksudnya.

ia meragukan kemungkinan adanya solusi diplomasi dengan rusia, terutama setelah invasi yang dilakukan negara tersebut terhadap ukraina.

sementara itu, di bawah kepemimpinan trump, as mulai menunjukkan sikap yang lebih lunak terhadap rusia, berbeda dengan kebijakan pemerintahan sebelumnya yang lebih tegas mendukung ukraina.  

meskipun terjadi perdebatan sengit, zelensky tetap menegaskan rasa hormatnya kepada trump dan rakyat amerika.

ia juga kembali berterima kasih atas dukungan yang diberikan as terhadap perjuangan ukraina dalam menghadapi rusia.  

"ini sangat penting untuk menghentikan putin," tegasnya.  

terkait kerja sama mineral yang menjadi agenda utama pertemuan, zelensky menegaskan bahwa ukraina tetap siap menandatangani kesepakatan dengan as.

namun, mengenai diplomasi dengan rusia, ia menolak gagasan gencatan senjata begitu saja.  

menurutnya, jika memang harus ada gencatan senjata, ukraina membutuhkan jaminan keamanan yang jelas.  

"ini masalah yang sangat sensitif bagi rakyat kami. mereka hanya ingin mendengar bahwa amerika ada di pihak kami dan akan terus mendukung kami," tambahnya.  

perdebatan ini menunjukkan adanya ketegangan dalam hubungan as dan ukraina di bawah kepemimpinan trump.

dengan as yang mulai bersikap lebih lunak terhadap rusia, masa depan dukungan terhadap ukraina masih menjadi tanda tanya besar.

Tag
Share