bacakoran.co - saat ini masyarakat membicarakan sosok codeblu bukan karena ulasan makanan yang biasanya ia bagikan melainkan karena dugaan pemerasan yang melibatkannya. 

codeblu diduga meminta imbalan senilai rp350 juta, yang memicu spekulasi adanya kasus .

kejadian ini bermula ketika codeblu mengunggah video berisi percakapan antara dirinya dengan pegawai sebuah toko kue. 

dalam tersebut, terlihat bahwa codeblu meminta imbalan rp350 juta untuk jasa konsultasi. 

kasus ini pertama kali terungkap melalui akun tiktok @ardyawanhalley23 pada 28 februari 2025.

"isi content adalah percakapan antara ... dan codeblu, secara real dan honest silahkan kupas tuntas datang ke kitchen. total fee consultant rp350.000.000," cuitnya dari keterangan tiktok @ardyawanhalley23 .

masalah awal muncul saat codeblu membuat viral sebuah toko kue berinisial c dengan menyebarkan laporan terkait kebersihan dan dugaan kue berjamur yang diberikan kepada panti asuhan. 

toko kue tersebut kemudian meminta codeblu untuk menghapus video yang sudah viral namun permintaan itu ditolak. 

sebaliknya, codeblu justru menawarkan kerjasama untuk memperbaiki citra toko tersebut dengan imbalan rp350 juta.

dalam tawarannya codeblu menjanjikan pembuatan 5 tayangan di instagram dan 3 di tiktok, termasuk konten yang akan menampilkan percakapan antara dirinya dan pihak toko kue. 

ia menyebutkan bahwa fee konsultasi tersebut akan digunakan untuk menghapus video viral dan memberikan konsultasi melalui 8 konten yang akan diproduksi.

menurut akun @ardawanhalley23, codeblu mengklaim bahwa angka rp350 juta adalah biaya konsultasi bidang makanan dan minuman (f&b), bahkan menyebutnya sebagai harga diskon dari tarif normal rp600 juta.

pernyataan ini menjadi viral dan telah dilihat oleh 1,7 juta pengguna tiktok.

"dia bilang 350 juta adalah fee atau biaya dari konsultasi fnb," tulis akun @ardawanhalley23.

berbagai reaksi muncul dari masyarakat, termasuk komentar yang menilai tindakan codeblu sebagai blunder besar.

beberapa komentar menuduh codeblu menggunakan ulasan untuk menjatuhkan reputasi pemilik bisnis f&b demi mendapatkan kompensasi.