Profil Riva Siahaan Tersangka Korupsi Pengelolaan Minyak Mentah, Kerugian Negara Mencapai Rp 193,7 Triliun

Riva Siahaan Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga tersangka kasus korupsi pengelolaan minyak mentah--Kolase Bacakoran/Ist
BACAKORAN.CO - Kejaksaan Agung Republik Indonesia telah menetapkan Riva Siahaan Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga sebagai salah satu dari tujuh tersangka dalam dugaan kasus korupsi terkait pengelolaan minyak mentah dan produk kilang.
Kasus pengelolaan minyak mentah melibatkan PT Pertamina Subholding dan sejumlah Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) pada periode 2018-2023.
Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus, Abdul Qohar, menyatakan bahwa penetapan tersangka ini didasarkan pada hasil pemeriksaan saksi dan ahli, serta bukti-bukti dokumen yang telah disita secara sah.
"Berdasarkan keterangan saksi dan ahli serta bukti dokumen yang telah disita secara sah. tim penyidik pada malam hari ini menetapkan tujuh orang sebagai tersangka," Kata Abdul.
BACA JUGA:Usai Viral di Medsos, Lukisan 'Tikus Garuda' Karya Rokhyat Diturunkan dari Pameran, Kenapa?
BACA JUGA:Anak Wakepsek Histeris Temukan Ibunya Tewas Dibunuh Ayah: 'Tolong Hidupkan Mamak Aku!'
Kasus korupsi pengelolaan minyak mentah ini menyebabkan kerugian negara yang sangat besar diduga mencapai Rp 193,7 triliun.
Profil Riva Siahaan
Riva Siahaan menempuh pendidikan di Universitas Trisakti, meraih gelar Sarjana Manajemen Ekonomi pada tahun 1999.
Ia kemudian melanjutkan studi ke jenjang Magister Business Administration di Oklahoma City University, Amerika Serikat, antara tahun 2001 hingga 2003.
BACA JUGA:Terungkap! Lisa Rachmat Minta Fee Rp5 Miliar ke Ibu Ronald Tannur, Segini yang Baru Diterima
Karier profesionalnya dimulai sebagai Account Manager di Matari Advertising pada 2005-2007, sebelum beralih menjadi Asisten Account Director di TBWA Indonesia selama periode 2007-2008.
Pada tahun 2008, Riva bergabung dengan PT Pertamina dan memulai kariernya sebagai Key Account Officer.
Berkat kinerjanya, ia terus naik jabatan hingga mencapai posisi Direktur Utama Pertamina Patra Niaga pada Juni 2023, menggantikan Alfian Nasution.