bacakoran.co

Raih Skor SKD Tertinggi, Buruh Pabrik di Boyolali Ini Nangis Gagal Tes CPNS Gara-gara Kurang Tinggi Badan

Buruh Pabrik di Boyolali Ini Nangis Gagal Tes CPNS Gara-gara Kurang Tinggi Badan--Kolase (detikcom dan KemenPANRB)

BACAKORAN.CO - Tri Cahyaningsih (32), buruh pabrik asal Kabupaten Boyolali menjadi perbincangan warganet karena tidak lolos seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).

Kegagalannya itu disebabkan hanya masalah tinggi badan Tri yang kurang 0,5 sentimeter.

Diketahui, Tri ternyata telah tiga kali gagal mengikuti tes CPNS sejak tahun 2017, 2018, dan tahun 2024 lalu.

Namun, untuk tahun ini, ibu dua anak tersebut berhasil meraih skor tertinggi untuk tes SKD (Seleksi Kemampuan Dasar) CPNS Kemenkumham sehingga namanya sempat viral di media sosial.

Dalam kesempatannya diwawancara, Tri Cahyaningsih mengungkapkan bahwa dirinya sudah lama ingin bekerja di Aparatur Sipil Negara (ASN) sejak 2017.

BACA JUGA:ASN Dimanja Prabowo Jelang Lebaran Bisa WFA, Netizen Tutut Potong Gaji PNS, Enak Aja Kerja 3 Hari dan WFA

Berbekal ijazah SMA, perempuan ini mengincar posisi sebagai penjaga tahanan.

Pada tahun 2024, nasib baik sempat berpihak padanya, di tahap pertama ia dinyatakan lolos ujian SKD dengan skor 476.

Namun, sayangnya pada tes berikutnya, yaitu tes kesehatan, Tri tidak lolos meskipun tubuhnya sehat.

Hal tersebut terjadi hanya karena tinggi badan Tri yang kurang 0,5 sentimeter.

"Minimal tinggi (tinggi badan minimal) 158 sentimeter," ungkap Tri Cahyaningsih, Rabu (19/2/2025),dikutip dari Tribun Jatim.

"Nah, ketika tes di sana, tinggi badan hanya 157,5," sambungnya.

Akibat tinggi badan yang kurang 0,5 sentimeter ini, Tri tidak dapat mengikuti tes berikutnya.

Meskipun merasa kecewa, ibu dua anak ini tidak dapat berbuat banyak.

Raih Skor SKD Tertinggi, Buruh Pabrik di Boyolali Ini Nangis Gagal Tes CPNS Gara-gara Kurang Tinggi Badan

Rida Satriani

Rida Satriani


bacakoran.co - tri cahyaningsih (32), buruh pabrik asal kabupaten boyolali menjadi perbincangan warganet karena tidak lolos seleksi calon pegawai negeri sipil ().

kegagalannya itu disebabkan hanya masalah tinggi badan tri yang kurang 0,5 sentimeter.

diketahui, tri ternyata telah tiga kali mengikuti tes cpns sejak tahun 2017, 2018, dan tahun 2024 lalu.

namun, untuk tahun ini, ibu dua anak tersebut berhasil meraih skor tertinggi untuk tes skd (seleksi kemampuan dasar) cpns kemenkumham sehingga namanya sempat viral di media sosial.

dalam kesempatannya diwawancara, tri cahyaningsih mengungkapkan bahwa dirinya sudah lama ingin bekerja di aparatur sipil negara () sejak 2017.

berbekal ijazah sma, perempuan ini mengincar posisi sebagai penjaga tahanan.

pada tahun 2024, nasib baik sempat berpihak padanya, di tahap pertama ia dinyatakan lolos ujian skd dengan skor 476.

namun, sayangnya pada tes berikutnya, yaitu tes kesehatan, tri tidak lolos meskipun tubuhnya sehat.

hal tersebut terjadi hanya karena tinggi badan tri yang kurang 0,5 sentimeter.

"minimal tinggi (tinggi badan minimal) 158 sentimeter," ungkap tri cahyaningsih, rabu (19/2/2025),dikutip dari tribun jatim.

"nah, ketika tes di sana, tinggi badan hanya 157,5," sambungnya.

akibat tinggi badan yang kurang 0,5 sentimeter ini, tri tidak dapat mengikuti tes berikutnya.

meskipun merasa kecewa, ibu dua anak ini tidak dapat berbuat banyak.

"gelo (kecewa) pastine mas, kurang 0,5 cm aja lho. tapi ndak apa-apa, memang belum rezekine," imbuhnya.

tri pun akan berencana mendaftar cpns lagi jika ada rekutmen lagi di tahun ini.

"kalau ada bukaan lagi (formasi) yang sesuai mau daftar lagi. bisa pakai nilai skd yang kemarin," kata tri.

ternyata, kejadian ini bukan pengalaman pertama bagi tri, ia juga sempat tidak lolos tes cpns tahun 2017 karena kalah dalam perankingan.

lalu, dia juga mengalami gugur tes cpns di tahun 2018, tepatnya pada tes kesamaptaan.

"saya ingin mengikuti seleksi cpns lagi di tahun berikutnya. tapi karena sedang hamil, saya nggak jadi untuk ikut seleksi," tambah tri.

di tahun-tahun berikutnya, tri mengurungkan niat untuk mengikuti seleksi cpns lagi karena perkara batasan usia.

namun, setelah lama tidak mengikuti seleksi cpns, tri kembali mendaftar pada 2024 usai mengetahui informasi bahwa maksimal usia pendaftar berubah menjadi 35 tahun.

Tag
Share