Sigap! Perbasi Langsung Turunkan Tim Usut Tuntas Aksi Pemukulan di Turnamen Antarpelajar di Bogor

Budisatrio Djiwandono instruksikan Perbasi harus tegas dalam kasus pemukulan pemain di turnamen antarpelajar di Bogor-perbasi-
BACAKORAN.CO - DPP Perbasi merespons kejadian pemukulan pemain pada turnamen bola basket antarpelajar di Kota Bogor. Pemain memukul lawannya saat pertandingan berlangsung.
“Tidak ada ruang kekerasan di dunia bola basket. Kalau ada yang terbukti. Beri tindakan keras supaya jadi contoh,” tegas Ketum DPP PERBASI Budisatrio Djiwandono dalam rilis yang disebar ke media.
Lanjut Ketua Umum DPP Perbasi Budisatrio Djiwandono, langkah ini diambil karena Perbasi berkomitmen untuk menjaga integritas dan kehormatan dunia bola basket Indonesia.
Sebelumnya telah viral sebuah rekaman video yang terjadi pada Senin sore (17/2), ketika turnamen SDH Basketball 2025 bergulir di Kota Bogor.
BACA JUGA:Hadapi 2 Ajang Internasional, Perbasi Panggil 24 Pemain Untuk Bentuk Timnas Basket Putri
Ketika itu tersaji pertandingan mempertemukan SMP 1 Kota Bogor melawan SMP Mardiwaluya Cibinong. Pada pertandingan itu terjadi pemukulan pemain.
Video aksi pemukulan pemain ini sampai viral di media sosial. Dalam video itu, tampak pemain memukul kepala lawannya di lapangan saat permainan berlangsung.
Ketum DPP Perbasi Budisatrio Djiwandono ketika melayani pertanyaan dari wartawan. Dia menegaskan bahwa Perbasi tegas dalam ksus pemukulan pemain di turnamen di Bogor-perbasi-
Pemain bernomor punggung 52 dari SMP 1 Kota Bogor memakai jersey warna putih dipukul kepalanya oleh lawannya yang memakai jersey abu-abu nomor punggung 13. Pemain nomor 52 menahan sakit kemudian mengejar pelajar yang memukul.
"DPP Perbasi dengan tegas mengutuk segala bentuk kekerasan dan tidak membenarkan segala bentuk tindakan yang mencederai nilai-nilai sportivitas dan fair play dalam pertandingan," jelas Budi.
“Saya sedih dan mengutuk keras kejadian ini. Saya meminta DPP Perbasi menurunkan tim untuk mendalami dan mengusut kasus ini agar tidak terulang kembali. Tidak ada ruang untuk kekerasan dan bullying di olahraga basket maupun di ruang sekolah," tukasnya.
"Selaku Ketua Fraksi Partai Gerindra DPR RI, saya juga sudah meminta rekan-rekan Komisi X DPR RI yang membidangi pendidikan dan olahraga untuk memberi perhatian dalam kasus ini. Keep Ballin Shaquille!,” lanjut Budi.
DPP Perbasi akan mengawal kasus ini melalui Badan Legal, Etik, dan Disiplin yang diketuai oleh Fritz Edward Siregar.