bacakoran.co

Demonstrasi di Papua Tolak Program Makan Bergizi Gratis, Tuntut Pendidikan Gratis: Kami Mampu Bertahan Hidup!

Demonstrasi siswa di Papua menolak program Makan Bergizi Gratis-Gambar Ist-

BACAKORAN.CO – Dalam beberapa hari terakhir, puluhan siswa dari berbagai sekolah di Papua telah melakukan demonstrasi yang menarik perhatian nasional.

Mereka menolak program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diinisiasi oleh pemerintah, dan sebaliknya menuntut pendidikan gratis bagi seluruh siswa di Papua.

Demonstrasi ini pertama kali terjadi di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, pada awal Februari 2025.

Ratusan siswa dari Aliansi Pelajar Se-Yahukimo menggelar aksi damai, membawa spanduk-spanduk yang menyatakan, "Kami Tidak Butuh Makan Gratis, Kami Butuh Pendidikan Gratis."

BACA JUGA:Ojol Demo dan Mogok Narik Massal, Lantas Kapan THR Cair? Menaker Kasih Jawaban Begini!

BACA JUGA:Demo Besar-besaran Tuntut THR, Ojol Off Bid Massal di Berbagai Kota, Ini Daftar Daerah Terdampak!

Aksi ini dilakukan untuk menunjukkan bahwa kebutuhan mereka bukan sekadar makan siang gratis, tetapi akses pendidikan yang lebih baik dan terjangkau untuk semua.

Para siswa menekankan bahwa program MBG, meskipun baik niatnya, tidak menjawab masalah dasar yang mereka hadapi di sekolah.

Mereka menginginkan sebuah sistem pendidikan yang lebih merata dan berkualitas, yang memungkinkan mereka untuk berkompetisi di tingkat nasional dan internasional.

"Kami bisa bertahan hidup tanpa makanan gratis, tapi tanpa pendidikan yang layak, masa depan kami akan terhambat," kata salah satu demonstran.

BACA JUGA:Kecelakaan Moge di Situbondo, Bendum Partai Demokrat Renville Antonio Meninggal Dunia, Begini Kronologinya

BACA JUGA:Innalillahi! Renville Antonio Bendahara Umum Demokrat Meninggal Tragis dalam Kecelakaan Moge di Situbondo

Reaksi dari berbagai pihak mulai bermunculan. Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti menyatakan bahwa program MBG akan terus dievaluasi dan disempurnakan untuk memenuhi kebutuhan siswa.

"Kami mengerti aspirasi mereka dan akan terus memberikan masukan untuk penyempurnaan program ini," kata Mu'ti dalam konferensi pers di Jakarta.

Demonstrasi di Papua Tolak Program Makan Bergizi Gratis, Tuntut Pendidikan Gratis: Kami Mampu Bertahan Hidup!

Yudha IP

Yudha IP


bacakoran.co – dalam beberapa hari terakhir, puluhan siswa dari berbagai sekolah di telah melakukan demonstrasi yang menarik perhatian nasional.

mereka menolak program yang diinisiasi oleh pemerintah, dan sebaliknya menuntut pendidikan gratis bagi seluruh siswa di papua.

demonstrasi ini pertama kali terjadi di kabupaten yahukimo, papua pegunungan, pada awal februari 2025.

ratusan siswa dari aliansi pelajar se-yahukimo menggelar aksi damai, membawa spanduk-spanduk yang menyatakan, "kami tidak butuh makan gratis, kami butuh pendidikan gratis."

aksi ini dilakukan untuk menunjukkan bahwa kebutuhan mereka bukan sekadar makan siang gratis, tetapi akses pendidikan yang lebih baik dan terjangkau untuk semua.

para siswa menekankan bahwa program mbg, meskipun baik niatnya, tidak menjawab masalah dasar yang mereka hadapi di sekolah.

mereka menginginkan sebuah sistem pendidikan yang lebih merata dan berkualitas, yang memungkinkan mereka untuk berkompetisi di tingkat nasional dan internasional.

"kami bisa bertahan hidup tanpa makanan gratis, tapi tanpa pendidikan yang layak, masa depan kami akan terhambat," kata salah satu demonstran.

reaksi dari berbagai pihak mulai bermunculan. menteri pendidikan dasar dan menengah (mendikdasmen) abdul mu'ti menyatakan bahwa program mbg akan terus dievaluasi dan disempurnakan untuk memenuhi kebutuhan siswa.

"kami mengerti aspirasi mereka dan akan terus memberikan masukan untuk penyempurnaan program ini," kata mu'ti dalam konferensi pers di jakarta.

namun, demonstrasi ini tidak datang tanpa tantangan.

ada kekhawatiran dari beberapa pihak bahwa penolakan terhadap program mbg bisa disalahgunakan oleh kelompok-kelompok separatis untuk memicu ketegangan.

badan gizi nasional juga menegaskan bahwa program ini dirancang untuk membantu mengatasi masalah gizi buruk di antara anak-anak di papua, terutama di daerah terpencil.

di sisi lain, dukungan untuk tuntutan pendidikan gratis juga datang dari berbagai kalangan.

para ahli pendidikan mengusulkan agar pemerintah melihat lebih dalam masalah ini, mungkin dengan mengimplementasikan kebijakan pendidikan gratis sebagai solusi jangka panjang.

"pendidikan adalah investasi terbaik untuk masa depan anak-anak papua," komentar seorang pengamat pendidikan di media sosial.

demonstrasi ini telah menjadi topik hangat di berbagai platform media sosial, dengan hashtag seperti #savepelajaryahukimo dan #papuabutuhpendidikangratis mendapatkan banyak dukungan.

meskipun ada pesan yang berbeda dari berbagai pihak, satu hal yang jelas adalah keinginan kuat dari para siswa papua untuk mendapatkan pendidikan yang lebih baik.

saat ini, pemerintah sedang dalam proses untuk menanggapi secara lebih mendalam tuntutan dari demonstrasi ini, dengan harapan menemukan solusi yang bisa memuaskan semua pihak dan memajukan kualitas pendidikan di papua.

tak cuma di papua, kabarnya siswa di sumenep, jawa timur terpaksa kembali membawa bekal sendiri dari rumah, menyusul dihentikannya program makan bergizi gratis secara mendadak.

para siswa di kabupaten sumenep, , kini harus kembali membawa bekal sendiri dari rumah.

hal ini menyusul program  resmi dihentikan mulai senin (17/2/2025).

keputusan ini mengejutkan banyak pihak, terutama siswa dan wali murid.

mendadak dihentikan, wali murid bertanya-tanya

di madrasah ibtidaiyah negeri (min) 1 sumenep, para siswa yang sebelumnya membawa wadah kosong untuk menampung sisa makanan mbg kini tak lagi bisa melakukannya.

"biasanya anak-anak membawa pulang makanan yang tidak mereka habiskan. sekarang kami sudah mengimbau agar mereka tidak membawa wadah kosong lagi," ujar didik santoso, kepala min 1 sumenep seperti dilansir dari cnn indonesia.

pemberitahuan penghentian mbg baru diterima sekolah pada sabtu (15/2/2025) siang.

setelahnya, pihak sekolah segera menyampaikan kabar tersebut ke para wali murid.

"kami khawatir anak-anak tetap membawa wadah kosong dan tidak sarapan di rumah, jadi informasi ini harus cepat disampaikan," jelas didik.

alasan penghentian masih misterius

keputusan ini langsung menimbulkan banyak pertanyaan.

para orang tua ingin tahu mengapa program ini tiba-tiba dihentikan dan kapan akan kembali dilanjutkan.

namun, hingga kini, belum ada penjelasan rinci dari pihak berwenang.

mohammad kholilur rahman, kepala satuan pelayanan pemenuhan gizi (sppg) sumenep, hanya menyebutkan jika penghentian ini terjadi karena kendala teknis internal.

kami akan memberi tahu jika program ini kembali dijalankan," ujar kholilur tanpa menjelaskan lebih lanjut penyebab pasti penghentian tersebut.

bahkan, dalam grup komunikasi resmi, pihak sekolah hanya diberi tahu jika alasannya tidak bisa dijelaskan di grup.

pernyataan ini semakin menimbulkan spekulasi di kalangan masyarakat.

Tag
Share