bacakoran.co

Heboh! Dugaan Pelecehan Seksual di Puskesmas Pemalang, Pasien Perempuan Buka Suara

Kronologi dugaan pelecehan seksual di Puskesmas Petarukan--Ist

BACAKORAN.CO - Kasus dugaan pelecehan seksual di Puskesmas Petarukan, Kabupaten Pemalang, memicu perbincangan hangat di media sosial.

Akun @Inda_L mengunggah video berisi pengakuan dirinya yang mengalami tindakan tidak pantas saat pemeriksaan tekanan darah oleh asisten dokter berinisial R.

Inda menyebut tangan pelaku menyentuh area sensitifnya.

Mediasi digelar dengan menghadirkan Inda, Rohidin terduga pelaku, dan PLT Kepala Puskesmas Petarukan, Gunadi.

BACA JUGA:Insiden Pelabrakan Shella Saukia, Doktif Akan Laporkan 2 Orang Dugaan Kasus Pelecehan Seksual

BACA JUGA:Jalani Sidang Pertama Kasus Pelecehan, Agus Buntung Minta Jadi Tahanan Rumah dengan Alasan ini!

Menurut Gunadi, pemeriksaan tensi secara manual memang dapat berisiko terjadi kontak fisik yang tidak disengaja.

Meski begitu, pihak puskesmas tetap menindak tegas dengan memindahkan Rohidin ke posisi yang tidak bersentuhan langsung dengan pasien.

Inda menyatakan bahwa permasalahan telah diselesaikan secara kekeluargaan.

"Saya memaafkan Bapak Rohidin. Semoga kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi pelayanan puskesmas," tuturnya.

BACA JUGA:Agus Butung Menangis Histeris Saat Ditahan Terkait Kasus Pelecehan Seksual Terhadap Mahasiswi

BACA JUGA:Viral! Rekaman CCTV Kasir Minimarket di Rembang Jadi Korban Pelecehan Seksual, Begini Kronologisnya

Kapolsek Petarukan, Iptu Amroni, menegaskan bahwa persoalan ini murni kesalahpahaman dan kedua belah pihak sepakat berdamai tanpa menempuh jalur hukum.

“Kasus ini sudah selesai secara kekeluargaan,” ungkapnya.

Heboh! Dugaan Pelecehan Seksual di Puskesmas Pemalang, Pasien Perempuan Buka Suara

Ainun

Ainun


bacakoran.co - kasus dugaan pelecehan seksual di petarukan, kabupaten pemalang, memicu perbincangan hangat di media sosial.

akun @inda_l mengunggah video berisi pengakuan dirinya yang mengalami tindakan saat pemeriksaan tekanan darah oleh asisten dokter berinisial r.

inda menyebut tangan pelaku menyentuh area sensitifnya.

mediasi digelar dengan menghadirkan inda, rohidin terduga pelaku, dan plt kepala puskesmas petarukan, gunadi.

menurut gunadi, pemeriksaan tensi secara manual memang dapat berisiko terjadi kontak fisik yang tidak disengaja.

meski begitu, pihak puskesmas tetap menindak tegas dengan memindahkan rohidin ke posisi yang tidak langsung dengan pasien.

inda menyatakan bahwa permasalahan telah diselesaikan secara kekeluargaan.

"saya memaafkan bapak rohidin. semoga kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi pelayanan puskesmas," tuturnya.

kapolsek petarukan, iptu amroni, menegaskan bahwa persoalan ini murni kesalahpahaman dan kedua belah pihak sepakat berdamai tanpa menempuh jalur .

“kasus ini sudah selesai secara kekeluargaan,” ungkapnya.

kasus ini menjadi pengingat pentingnya peningkatan profesionalisme pelayanan kesehatan.

puskesmas petarukan berkomitmen meningkatkan kualitas layanan agar kejadian serupa tidak terulang.

Tag
Share