Gaji PNS Dijamin Aman Tanpa Kena Pangkas, Begini Kata Sri Mulyani Indrawati!

Sri Mulyani tegaskan bahwa gaji PNS tahun ini aman dan tidak dipangkas terkait efesiensi anggaran tahun 2025.--CNBC Indonesia
BACAKORAN.CO - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan jaminan bahwa kebijakan efisiensi anggaran senilai Rp8,99 triliun pada tahun ini tidak akan berdampak pada pengurangan gaji Pegawai Negeri Sipil (PNS) di instansinya.
Pernyataan tersebut disampaikan Sri Mulyani dalam rapat kerja bersama Komisi XI DPR RI pada Kamis, (13/2/2025).
"Belanja gaji tidak dilakukan efisiensi tapi belanja barang dan barang modal dilakukan penelitian sangat tajam untuk efiensi termasuk Perjadin, ATK, seremonial dan peringatan," kata Sri Mulyani dalam Raker dengan Komisi XI DPR RI, Kamis (13/2/2025).
Ia juga memastikan efisiensi anggaran tak akan mengganggu tugas Kemenkeu dalam mengumpulkan penerimaan negara.
BACA JUGA:Sopir Truk Kecelakaan Maut Gerbang Tol Ciawi 2 Jadi Tersangka! Terancam Hukuman 12 Tahun Penjara
BACA JUGA:Praperadilan Ditolak! Hasto Tetap Tersangka, Hakim: Gugatan Tidak Jelas!
"Kemenkeu punya peran penting untuk kumpulkan penerimaan negara sehingga untuk bisa lakukan tugas-tugas penting seperti penerimaan negara, patroli tetap kita dukung, tapi tetap dihitung secara presisi dan efisien," jelasnya, dikutip bacakoran.co dari laman CNBC Indonesia, Jumat (14/2).
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan bahwa sistem pendukung penerimaan negara di lingkungan Kementerian Keuangan.
Termasuk Indonesia National Single Window (INSW), sistem inti administrasi perpajakan (Coretax), dan CEISA, tetap akan beroperasi secara optimal dan tidak akan terdampak oleh kebijakan efisiensi anggaran.
Namun, ia memastikan bahwa seluruh jajaran di lingkungan Kementerian Keuangan akan tetap melakukan penelaahan anggaran secara detail dan presisi.
BACA JUGA:PNS 3 Hari Kerja Adopsi Sistem FWA, Begini Penjelasan MenPANRB Rini Widyantini
Kemenkeu akan memangkas anggaran untuk Alat Tulis Kantor (ATK), seminar, Bimtek-Diklat, acara seremonial, dan perjalanan dinas.
Ia mengungkapkan bahwa kegiatan seremonial akan dihapuskan sepenuhnya, termasuk pengeluaran untuk percetakan, souvenir, banner, dan konsumsi rapat.