bacakoran.co

Tragis! Satu Keluarga Tewas Tergelincir di Jurang Bener Meriah Aceh, Jasad Baru Ditemukan 11 Hari Kemudian

Satu keluarga hilang selama 11 hari ditemukan tewas tergelincir di Aceh--Ist

BACAKORAN.CO - Kejadian tragis menimpa satu keluarga di Kampung Rikit Indah, Kecamatan Permata, Kabupaten Bener Meriah, Aceh.

Pasangan suami istri dan dua anak mereka ditemukan tewas setelah diduga tergelincir ke jurang dalam perjalanan pulang dari kebun kopi.

Mirisnya, jasad mereka baru ditemukan 11 hari setelah kejadian.  

Kronologi Kejadian

Keluarga tersebut, yang terdiri dari Hotman Pandopatan (45), Lina Susanti (35), Habib Amirullah (6), dan Arka (8 bulan), diketahui bekerja sebagai petani kopi.

BACA JUGA:Heboh Taruna Akpol Aceh Paksa Pramugari Aborsi, Benarkah Sudah Dicopot? Korban Ungkap Faktanya!

Pada Senin, 27 Januari 2025, mereka pulang dari kebun dengan menggunakan sepeda motor untuk menghadiri pesta keluarga di Kota Subulussalam.

Dalam perjalanan, motor mereka mengalami bocor ban hingga dua kali.

Seorang warga akhirnya meminjamkan sepeda motor lain agar mereka bisa melanjutkan perjalanan.

Namun, malang tak dapat ditolak, motor pengganti itu kembali mogok di tengah jalan.

BACA JUGA:Viral! Oknum Taruna Akpol di Aceh Diduga Paksa Pacar Aborsi Hingga Infeksi Rahim, Ini Sosoknya

Sekitar pukul 22.00 WIB, seorang saksi mata, Anwar, melihat keluarga Hotman masih berusaha memperbaiki motor di tengah derasnya hujan.

Karena motor tak kunjung menyala, mereka memutuskan melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki di jalanan beton yang curam dan licin. 

Diduga, dalam kondisi gelap dan hujan deras, mereka terpeleset dan jatuh ke jurang sedalam 30 meter yang mengarah ke sungai.

Tragedi ini baru terungkap setelah 11 hari, ketika warga setempat curiga karena keluarga tersebut tak kunjung pulang.

Tragis! Satu Keluarga Tewas Tergelincir di Jurang Bener Meriah Aceh, Jasad Baru Ditemukan 11 Hari Kemudian

Ainun

Ainun


bacakoran.co - kejadian tragis menimpa satu keluarga di kampung rikit indah, kecamatan permata, kabupaten bener meriah, .

pasangan suami istri dan dua anak mereka ditemukan tewas setelah diduga tergelincir ke jurang dalam perjalanan pulang dari kebun kopi.

mirisnya, jasad mereka baru ditemukan 11 hari setelah .  

kronologi kejadian

keluarga tersebut, yang terdiri dari hotman pandopatan (45), lina susanti (35), habib amirullah (6), dan arka (8 bulan), diketahui bekerja sebagai petani kopi.

pada senin, 27 januari 2025, mereka pulang dari kebun dengan menggunakan sepeda motor untuk menghadiri pesta keluarga di kota subulussalam.

dalam perjalanan, motor mereka mengalami bocor ban hingga dua kali.

seorang warga akhirnya meminjamkan sepeda motor lain agar mereka bisa melanjutkan perjalanan.

namun, malang tak dapat ditolak, motor pengganti itu kembali mogok di tengah jalan.

sekitar pukul 22.00 wib, seorang saksi mata, anwar, melihat keluarga hotman masih berusaha memperbaiki motor di tengah derasnya .

karena motor tak kunjung menyala, mereka memutuskan melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki di jalanan beton yang curam dan licin. 

diduga, dalam kondisi gelap dan hujan deras, mereka terpeleset dan jatuh ke jurang sedalam 30 meter yang mengarah ke sungai.

tragedi ini baru terungkap setelah 11 hari, ketika warga setempat curiga karena keluarga tersebut tak kunjung pulang.

pada kamis, 6 februari 2025, jasad pertama yang ditemukan adalah hotman, di pinggir tepat di bawah tebing tempat mereka diduga tergelincir.

tim pencarian dari bpbd, kepolisian, dan warga kemudian menemukan habib (6) sekitar 300 meter dari lokasi hotman.

lina susanti (35) ditemukan sejauh 5 kilometer dari lokasi awal.

sementara itu, hingga saat ini, bayi berusia 8 bulan, arka, masih dalam pencarian.

"kami terus memperluas area pencarian karena kemungkinan besar jasad bayi terbawa arus sungai lebih jauh," ujar tim sar yang terlibat dalam evakuasi.

proses evakuasi korban berjalan sangat sulit karena medan yang berat dan cuaca buruk.

jalan yang rusak, hujan deras, serta ketiadaan sinyal telekomunikasi membuat tim penyelamat kesulitan mencapai lokasi.

bahkan, mobil ambulans sempat tertahan di jalan, sehingga jasad korban harus dibawa secara manual oleh tim penyelamat hingga ke rumah duka.

seorang warga yang terakhir melihat keluarga hotman mengatakan bahwa saat itu hujan turun sangat deras, dan jalanan sudah penuh air.

"saya melihat anak kecil membawa senter, menangis di tengah hujan. ibunya memegang motor dari belakang, sementara ayahnya berusaha menyalakan mesin. setelah itu, mereka berjalan naik ke atas, lalu hilang dari pandangan," ungkap saksi mata.

tragedi ini meninggalkan luka mendalam bagi keluarga dan warga sekitar.

kasus ini menjadi pengingat betapa berbahayanya perjalanan di medan curam saat kondisi .

pihak berwenang mengimbau warga yang bepergian melalui jalur tersebut untuk lebih berhati-hati, terutama di malam hari dan saat hujan deras.

sementara itu, tim sar masih terus melakukan pencarian terhadap bayi arka yang belum ditemukan.

semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan, dan semoga bayi arka segera ditemukan.

Tag
Share