bacakoran.co

Protes Nelayan, Nusron Wahid Tinjau Pagar Laut Bekasi

Kunjungan Nusron Wahid ke lokasi pagar laut--Tempo.co

BACAKORAN.CO - Pagar laut yang dibangun di Paljaya, Desa Segara Jaya, Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, telah memicu protes dari puluhan nelayan setempat. 

Nelayan menganggap keberadaan pagar laut merugikan mata pencaharian mereka.

Protes para nelayan, terkait pagar laut terjadi bertepatan dengan kunjungan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Nusron Wahid, ke lokasi pada Selasa, 4 Februari 2025.

Dalam aksi tersebut, para nelayan beraksi dengan perahu kecil, membentangkan spanduk berisi tuntutan mereka.

BACA JUGA:Ini Pos Efisiensi Kemenag Usai Anggaran Dipotong Rp 14 Triliun, Menag: Jangan Takut!

BACA JUGA:Heboh! Gaji 13 dan 14 Akan Dihapus, PNS Era Prabowo-Gibran Makin Resah, Apa Alasannya?

Nelayan menuntut pencabutan pagar laut yang membatasi akses dan mengurangi hasil tangkapan mereka.

"Bongkar, bongkar, kembalikan laut kami," teriak nelayan.

Begitu tiba, Nusron Wahid mendengarkan langsung keluhan nelayan tentang penurunan hasil tangkapan ikan karena pagar laut.

Saat itu, Nusron menduga ada oknum pejabat tinggi di kementeriannya terlibat dalam kasus pagar laut tersebut.

BACA JUGA:Komplotan Bersenjata Gasak Rp 232 Juta di Pabrik Sawit Deli Serdang, Aksi Terekam CCTV!

BACA JUGA:Viral! Wanita Indramayu Diduga Korban TPPO Modus Pengantin Pesanan, Ingin Pulang dan Minta Bantuan Presiden

Temuan menunjukkan pemindahan 89 bidang tanah milik warga dari darat ke laut.

Program PTSL tahun 2021 mencatat 11 ha lahan milik warga, namun kini 72 ha lahan darat telah dipindahkan ke laut.

Protes Nelayan, Nusron Wahid Tinjau Pagar Laut Bekasi

Ayu

Ayu


bacakoran.co - pagar laut yang dibangun di paljaya, desa segara jaya, tarumajaya, kabupaten bekasi, telah memicu protes dari puluhan nelayan setempat. 

nelayan menganggap keberadaan pagar laut merugikan mata pencaharian mereka.

protes para nelayan, terkait pagar laut terjadi bertepatan dengan kunjungan menteri agraria dan tata ruang/badan pertanahan nasional (atr/bpn), nusron wahid, ke lokasi pada selasa, 4 februari 2025.

dalam aksi tersebut, para nelayan beraksi dengan perahu kecil, membentangkan spanduk berisi tuntutan mereka.

nelayan menuntut pencabutan pagar laut yang membatasi akses dan mengurangi hasil tangkapan mereka.

"bongkar, bongkar, kembalikan laut kami," teriak nelayan.

begitu tiba, nusron wahid mendengarkan langsung keluhan nelayan tentang penurunan hasil tangkapan ikan karena pagar laut.

saat itu, nusron menduga ada oknum pejabat tinggi di kementeriannya terlibat dalam kasus pagar laut tersebut.

temuan menunjukkan pemindahan 89 bidang tanah milik warga dari darat ke laut.

program ptsl tahun 2021 mencatat 11 ha lahan milik warga, namun kini 72 ha lahan darat telah dipindahkan ke laut.

nusron menyatakan ada indikasi keterlibatan pihak-pihak yang memiliki akses tinggi terhadap sistem pertanahan dalam kasus ini.

"nggak mungkin kalau ini pejabat rendahan. kenapa?, nggak mungkin pejabat rendahan bisa punya akses terhadap sistem kecuali dia kerja sama dengan hacker," kata nusron saat meninjau pagar laut bekasi, dikutip bacakoran.co dari laman disway, selasa (4/2).

sebelumnya, nusron wahid menegaskan bahwa masalah pagar laut bermula dari program ptsl tahun 2021.

pada saat itu, pemerintah menerbitkan 89 sertifikat hak milik (shm) bagi 67 warga yang mencakup tanah darat di kawasan perkampungan seluas 11,263 hektare.

terungkapnya pemindahan sebagian tanah ke laut, yang sebelumnya telah diterbitkan shm, semakin memanaskan situasi di desa segara jaya.  

nelayan di sana menuntut tindakan nyata dari pemerintah untuk menyelesaikan masalah pagar laut.

Tag
Share