bacakoran.co

Gas LPG 3 Kg Langka! Warga Menjerit, Netizen Serbu Akun Sri Mulyani

netizen serbu akun Instagram milik sri mulyani terkait dengan Gas LPG 3 Kg yang langka --

BACAKORAN.CO - Warga Indonesia saat ini tengah menghadapi masalah besar: kelangkaan gas LPG 3 Kg!

Biasanya, gas melon ini bisa dengan mudah ditemukan di warung atau pengecer.

Namun kini, banyak yang kesulitan mendapatkannya.  

Penyebab utama kelangkaan ini adalah kebijakan baru dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang mulai berlaku sejak 1 Februari 2025.

BACA JUGA:Mulai 1 Februari 2025 Gas Melon LPG 3 Kg Tak Lagi Dijual di Pengecer dan Wajib Beli Pakai KTP, Ini Alasannya

BACA JUGA:Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung Batasi Pengecer Gas LPG 3 Kg, Begini Cara Pendaftarannya

Aturan tersebut melarang pengecer menjual gas LPG 3 Kg dan mengharuskan mereka mendaftar sebagai pangkalan resmi dengan Nomor Induk Berusaha (NIB) melalui OSS.  

Sejak aturan ini diterapkan, warga mulai kesulitan mendapatkan gas LPG 3 Kg, terutama di warung-warung kecil.

Banyak ibu rumah tangga yang harus keliling dari satu tempat ke tempat lain hanya untuk mencari satu tabung gas.  

Bahkan, ada yang mengeluh bahwa bensin motornya habis lebih dulu sebelum menemukan gas LPG!  

BACA JUGA:Subsidi Energi BBM, LPG dan Listrik Mau Diubah Jadi BLT, Begini Penjelasan TKN Prabowo-Gibran!

BACA JUGA:Mak-mak Jangan Khawatir, LPG 3 Kg Masih Bisa Dibeli di Warung Kecil yang Seperti Ini

"Maaf buk gas 3kg langka, saya cari kemana2 ampe bensin abis, dari agen ke pangkalan ke pengecer abis... bensin abis gas gak ketemu2" tulis seorang netizen di akun Instagram Menteri Keuangan, Sri Mulyani.  

Sejumlah warganet pun mempertanyakan kebijakan ini.

Gas LPG 3 Kg Langka! Warga Menjerit, Netizen Serbu Akun Sri Mulyani

Melly

Melly


bacakoran.co - warga indonesia saat ini tengah menghadapi masalah besar: kelangkaan !

biasanya, ini bisa dengan mudah ditemukan di warung atau pengecer.

namun kini, banyak yang kesulitan mendapatkannya.  

penyebab utama kelangkaan ini adalah kebijakan baru dari kementerian energi dan sumber daya mineral (esdm) yang mulai berlaku sejak 1 februari 2025.

aturan tersebut melarang pengecer menjual 3 kg dan mengharuskan mereka mendaftar sebagai pangkalan resmi dengan nomor induk berusaha (nib) melalui oss.  

sejak aturan ini diterapkan, warga mulai kesulitan mendapatkan gas lpg 3 kg, terutama di warung-warung kecil.

banyak ibu rumah tangga yang harus keliling dari satu tempat ke tempat lain hanya untuk mencari satu tabung gas.  

bahkan, ada yang mengeluh bahwa bensin motornya habis lebih dulu sebelum menemukan gas lpg!  

"maaf buk gas 3kg langka, saya cari kemana2 ampe bensin abis, dari agen ke pangkalan ke pengecer abis... bensin abis gas gak ketemu2" tulis seorang netizen di akun instagram menteri keuangan, sri mulyani.  

sejumlah warganet pun mempertanyakan kebijakan ini.

mereka beranggapan bahwa seharusnya sebelum aturan diterapkan, pemerintah melakukan survei terlebih dahulu agar masyarakat tidak kesulitan.  

"bu sebelum bikin peraturan setidaknya survei dulu ke lapangan, gas sekarang jadi susah bgt nyari ny. dr rumah ke panggalan butuh bensin mending beli di warung hitung² bantu tetangga terus ketika lagi masak tiba² gas habis bisa langsung lari ke warung gak butuh waktu lama dan gak perlu pake bensin. ibu gak pernah masak sih jdi gak tau gimana rasanya tiba² lagi masak gas habis, masa harus lari ke pangkalan dulu belum bensin ny terus blm antri ny, coba ibu bayangin ???????? gini nih org yg cm bisa bicara tapi gak pernah turun langsung ke lapangan" tulis seorang emak-emak yang kesal.  

menteri keuangan sri mulyani sebelumnya mengungkapkan bahwa harga asli gas lpg 3 kg tanpa subsidi sebenarnya mencapai rp 42.750 per tabung.

namun, berkat subsidi pemerintah, masyarakat hanya perlu membayar sekitar rp 18.000 – rp 23.000 per tabung, tergantung lokasi.  

meski demikian, di beberapa daerah, harga gas lpg 3 kg kini melonjak hingga rp 22.000 – rp 23.000 per tabung.

di blitar, jawa timur, misalnya, harga gas melon ini sudah menyentuh angka rp 22.000 per tabung.  

"harganya sekarang rp 22.000. sebelumnya sempat turun hingga rp 20.000, namun tidak sampai sebulan harganya naik lagi" ujar sri, salah satu warga yang terdampak.  

banyak netizen yang kecewa dengan kebijakan ini dan langsung menyerbu akun instagram sri mulyani.  

"ya elah pengecer cuma ambil untung 1000 sampe 2000 aja di permasalahin,anggap aja itu upah dia karena sudah ngambil gas ke agen²" tulis seorang pengguna instagram.  

"sekarang beli gas lpg 3 kg jadi kayak berburu harta karun. susah banget! bu, tolong lah pikirin rakyat kecil!" tambah netizen lainnya.  

banyak yang berharap pemerintah bisa mencari solusi terbaik agar gas lpg 3 kg tetap mudah diakses tanpa harus menyulitkan warga.

apakah kebijakan ini akan dievaluasi? kita tunggu langkah pemerintah selanjutnya!  

Tag
Share