bacakoran.co

4 Tahun Tanpa Tukin, Kemendikti Malah Salahkan Birokrasi, Dosen ASN Geram dan Siap Gelar Demo!

Tak bisa dibayarkannya tukin sejak 2020-2024, membuat para dosen ASN di bawah Kemendiktisaintek geram, mereka siap gelar aksi demo besar-besaran di Istana Kepre--istimewa

BACAKORAN.CO – Kekecewaan para dosen ASN di bawah naungan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) semakin memuncak.

Setelah menunggu selama empat tahun, tunjangan kinerja (tukin) mereka tak kunjung cair.

Alih-alih memberikan solusi, pemerintah justru menyalahkan proses birokrasi.

Situasi ini membuat Aliansi Dosen ASN Kemendiktisaintek (ADAKSI) geram dan berencana menggelar demonstrasi besar-besaran di Istana Kepresidenan pada 3 Februari 2025.

BACA JUGA:Suara Rekaman Viral, Menteri Satryo Soemantri Bantah, Sekjen Kemendikti Ungkap Belum Mau ke Jalur Hukum

BACA JUGA:Demo ASN Gejolak di Kemendikti Saintek, Begini Respons Presiden Prabowo dan Klaim Satryo

Ada Apa dengan Tukin Dosen?

Ketua ADAKSI, Anggun Gunawan, menilai kemauan politik pejabat Kemendiktisaintek sangat lemah dalam memperjuangkan hak para dosen.

"Dulu, pejabat Kemenag mati-matian membela tukin guru dan dosennya. Tapi di Kemendiktisaintek, perjuangannya tidak sekuat itu," kata Anggun dalam pernyataan tertulis, hari ini, Jumat (31/1/2025).

Kemarahan dosen semakin menjadi setelah beredar surat edaran bernomor 247/M.A/KU.01.02/2025 yang menyatakan bahwa tukin dosen ASN periode 2020-2024 tidak bisa dibayarkan.

BACA JUGA:Terkait Demo, Sekjen Kemendikti Saintek Sebut Masalah Menteri Satryo dan Neni Telah Usai: Tidak Ada Pemecatan

BACA JUGA:Dipanggil Menteri Satryo, Dua Pentolan Demo di Kemendikti Akui Salah dan Minta Maaf, Ada Intimidasi?

Surat ini ditandatangani oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemendiktisaintek, Togar Mangihut Simatupang, pada 28 Januari 2025, yang notabene merupakan hari libur.

"Kenapa surat ini dikeluarkan di hari libur? Kenapa yang menandatangani Sekjen, bukan Menteri langsung? Jika memang ini keputusan besar, seharusnya Menteri yang bicara," kritik Anggun.

4 Tahun Tanpa Tukin, Kemendikti Malah Salahkan Birokrasi, Dosen ASN Geram dan Siap Gelar Demo!

Ramadhan Evrin

Ramadhan Evrin


bacakoran.co – kekecewaan para dosen asn di bawah naungan semakin memuncak.

setelah menunggu selama empat tahun, tunjangan kinerja (tukin) mereka tak kunjung cair.

alih-alih memberikan solusi, pemerintah justru menyalahkan proses birokrasi.

situasi ini membuat aliansi dosen asn kemendiktisaintek (adaksi) geram dan berencana menggelar besar-besaran di istana kepresidenan pada 3 februari 2025.

ada apa dengan tukin dosen?

ketua adaksi, anggun gunawan, menilai kemauan politik pejabat kemendiktisaintek sangat lemah dalam memperjuangkan hak para dosen.

"dulu, pejabat kemenag mati-matian membela tukin guru dan dosennya. tapi di kemendiktisaintek, perjuangannya tidak sekuat itu," kata anggun dalam pernyataan tertulis, hari ini, jumat (31/1/2025).

kemarahan dosen semakin menjadi setelah beredar surat edaran bernomor 247/m.a/ku.01.02/2025 yang menyatakan bahwa tukin dosen asn periode 2020-2024 tidak bisa dibayarkan.

surat ini ditandatangani oleh sekretaris jenderal (sekjen) kemendiktisaintek, togar mangihut simatupang, pada 28 januari 2025, yang notabene merupakan hari libur.

"kenapa surat ini dikeluarkan di hari libur? kenapa yang menandatangani sekjen, bukan menteri langsung? jika memang ini keputusan besar, seharusnya menteri yang bicara," kritik anggun.

kemendikti dinilai tak konsisten

adaksi juga menyoroti banyaknya inkonsistensi dalam surat edaran tersebut.

salah satunya, kemendikti berdalih tukin tidak bisa diberikan karena tidak ada alokasi anggaran yang diajukan sejak 2020.

namun, menurut adaksi, tukin untuk tenaga pendidik di lingkungan kemendiktisaintek tetap berjalan meskipun kementerian ini telah pecah menjadi tiga bagian.

"kementerian selalu menyalahkan nomenklatur. padahal, tenaga pendidik tetap mendapat tukin, tapi dosen tidak. ada apa ini?" tambah anggun.

selain itu, sosialisasi terkait kebijakan ini hanya dilakukan melalui zoom dan hanya melibatkan pimpinan perguruan tinggi negeri (ptn) serta lembaga layanan pendidikan tinggi (lldikti).

"kenapa dosen yang terdampak langsung tidak diajak berdiskusi? kenapa hanya pimpinan ptn yang diajak bicara?" kata anggun geram.

dosen siap turun ke jalan!

merasa tak dihargai, adaksi telah memutuskan untuk menggelar aksi unjuk rasa di istana kepresidenan pada 3 februari 2025.

para dosen menuntut pencairan tukin yang tertunda sejak 2020, transparansi anggaran dari kemendikti, dan pertanggungjawaban pejabat terkait.

kemarahan ini bukan tanpa alasan.

jika tuntutan mereka tak didengar, aksi ini bisa menjadi awal dari gelombang protes nasional di sektor pendidikan tinggi.

Tag
Share