bacakoran.co

The Fed Tahan Suku Bunga, Pasar Kecewa! Ini Prediksi Pakar soal Kebijakan 2025

Pasar beri sinyal negatif setelah kecewa dengan langkah The Fed tahan suku bunga acuan pada awal 2025 dan beri sinyal tak buru-buru turunkan suku bunga.--istimewa

BACAKORAN.CO – Harapan pasar akan pemangkasan suku bunga pupus setelah The Federal Reserve System (The Fed) memberi sinyal jika mereka tidak akan terburu-buru menurunkan suku bunga.

Pernyataan ini langsung mengguncang pasar keuangan. Indeks Dow Jones melemah 0,31 persen, S&P 500 turun 0,47 persen, dan Nasdaq Composite merosot 0,51 persen.

Para investor kecewa karena The Fed terlihat lebih berhati-hati dalam menentukan langkah kebijakan moneternya.

Ketua The Fed, Jerome Powell menegaskan, pihaknya masih akan menunggu perkembangan ekonomi sebelum mengambil keputusan lebih lanjut.

BACA JUGA:The Fed Tahan Suku Bunga saat Trump Minta Lebih Rendah, Apa Alasan Mr Powell?

BACA JUGA:Cadangan Devisa RI Pecahkan Rekor Sepanjang Masa, Jadi Modal Bank Indonesia Turunkan Suku Bunga?

"Tidak perlu terburu-buru dalam menyesuaikan kebijakan kami," ujar Powell dalam konferensi pers terbaru.

Pernyataan ini diartikan sebagai indikasi bahwa tren penurunan suku bunga yang dinanti-nanti pasar mungkin tertunda lebih lama.

1. Apa yang Membuat The Fed Bertahan?

Gina Bolvin, Presiden Bolvin Wealth Management Group, menjelaskan jika The Fed kemungkinan menunggu kepastian kebijakan ekonomi dari pemerintahan AS.

BACA JUGA:Suku Bunga Acuan Ditahan di 6 persen November 2024, Ini Penjelasan Lengkap Bos BI!

BACA JUGA:Ikuti Jejak The Fed, Hong Kong Turunkan Suku Bunga Acuan, Ini Alasannya!

"The Fed ingin melihat dulu kebijakan Trump terkait pajak, imigrasi, deregulasi, dan tarif sebelum menurunkan suku bunga," kata Bolvin dilansir dari CNN Indonesia.

Sebelumnya, pasar memperkirakan ada peluang 31 persen pemangkasan suku bunga pada Maret 2025, namun setelah pernyataan Powell, probabilitasnya turun menjadi hanya 22 persen.

The Fed Tahan Suku Bunga, Pasar Kecewa! Ini Prediksi Pakar soal Kebijakan 2025

Ramadhan Evrin

Ramadhan Evrin


bacakoran.co – harapan pasar akan pupus setelah memberi sinyal jika mereka tidak akan terburu-buru menurunkan suku bunga.

pernyataan ini langsung mengguncang pasar keuangan. indeks dow jones melemah 0,31 persen, s&p 500 turun 0,47 persen, dan nasdaq composite merosot 0,51 persen.

para investor kecewa karena the fed terlihat lebih berhati-hati dalam menentukan langkah kebijakan moneternya.

ketua the fed, jerome powell menegaskan, pihaknya masih akan menunggu perkembangan ekonomi sebelum mengambil keputusan lebih lanjut.

"tidak perlu terburu-buru dalam menyesuaikan kebijakan kami," ujar powell dalam konferensi pers terbaru.

pernyataan ini diartikan sebagai indikasi bahwa tren penurunan suku bunga yang dinanti-nanti pasar mungkin tertunda lebih lama.

1. apa yang membuat the fed bertahan?

gina bolvin, presiden bolvin wealth management group, menjelaskan jika the fed kemungkinan menunggu kepastian kebijakan ekonomi dari pemerintahan as.

"the fed ingin melihat dulu kebijakan trump terkait pajak, imigrasi, deregulasi, dan tarif sebelum menurunkan suku bunga," kata bolvin dilansir dari cnn indonesia.

sebelumnya, pasar memperkirakan ada peluang 31 persen pemangkasan suku bunga pada maret 2025, namun setelah pernyataan powell, probabilitasnya turun menjadi hanya 22 persen.

thomas urano, co-chief investment officer di sage advisory, menilai sikap the fed kali ini cukup hawkish, mengingat mereka masih melihat pertumbuhan lapangan kerja yang kuat dan tetap waspada terhadap inflasi.

2. kapan the fed akan mulai menurunkan suku bunga?

meski penurunan suku bunga tidak terjadi dalam waktu dekat, banyak pakar percaya bahwa the fed masih berpeluang memangkas suku bunga pada paruh kedua 2025.

survei cme fedwatch tool menunjukkan jika pasar memperkirakan suku bunga dana the fed akan berada di kisaran 3,75 persen-4,00 persen pada akhir 2025, yang mengindikasikan kemungkinan dua kali pemotongan suku bunga tahun ini dengan probabilitas 61 persen.

ekonomi as sendiri masih menunjukkan ketahanan. belanja konsumen tetap solid sepanjang 2024, meski pertumbuhan produk domestik bruto (pdb) diperkirakan sedikit melambat.

the fed atlanta menurunkan proyeksi pertumbuhan kuartal keempat dari 3,2 persen menjadi 2,3 persen, menyusul pelemahan investasi domestik swasta.

3. bagaimana dampaknya ke pasar dan investor?

bagi investor, sikap the fed ini berarti suku bunga tinggi akan bertahan lebih lama, yang bisa berdampak pada harga saham, obligasi, dan nilai tukar dolar as.

sementara itu, pelaku bisnis dan sektor properti mungkin harus menyesuaikan strategi mereka mengingat biaya pinjaman tetap tinggi dalam beberapa bulan ke depan.

Tag
Share