bacakoran.co - pranata humas ahli muda & pj rumah tangga kementerian pendidikan tinggi, sains dan teknologi () neni herlina mengungkapkan pemecatannya dari kementerian.
dia mengaku dipecat dan diusir mendiktisaintek.
menurut neni, pemecatan itu berawal dari pergantian meja kerja menteri, dimana satryo disebut tidak terima dengan meja kerja yang disediakan.
neni mengatakan sebetulnya meja yang disediakan hanya sementara. permasalahan yang ditumpahkan padanya pun tak substantif dengan kerja-kerja kementerian.
"sebenarnya itu kan gini, ruangan beliau itu kan sedang kita buat di lantai 10. itu ruang sementara, sementara itu bekas ruang dirjen. nah, itu peralatannya itu bekas dirjen dulu. sebenarnya enggak substansi masalah pendidikan tinggi," kata neni.
ia mengatakan setelah peristiwa itu ada ancaman pemecatan dari , atasannya meminta neni tidak muncul atau bersembunyi dulu.
"maksudnya saya sudah disuruh ngumpet lah istilahnya," ucap dia.
namun, karena pekerjaan di bidang rumah tangga kementerian banyak, ia pun terlibat untuk pemasangan internet di rumah dinas menteri.
saat itu, kata neni, satryo meminta internet sesegera mungkin dipasang.
"karena pak menteri maunya segera. kita meminta mereka untuk menyegerakan. jadi akhirnya sampai malam, tapi jadi marah. marah dia langsung, dia nelpon ketua tim saya. kebetulan mas angga waktu itu lagi sakit. jadi enggak angkat telepon, itu sudah malam-malam," ujar dia.
neni mengatakan saat itu satryo lalu mengirim pesan melalui whatsaapp yang isinya memecat dirinya dan ketua tim tersebut.
namun, dia tetap berkantor seperti biasa karena pemecatan itu tak punya dasar hukum. hingga akhirnya pada jumat (17/1), satryo masuk ke ruangan dan mengusirnya.
"bapak menteri langsung ke lantai 8. langsung, ya gitulah kejadiannya. dengan tidak, ya tidak etis ya seperti itu, membentak saya menyuruh saya keluar di hadapan anak-anak magang, di depan staf saya, jadi memang sudah di luar logika," katanya.
ia mengatakan sejumlah pegawai yang bekerja untuk melayani menteri merasa khawatir dengan kejadian yang menimpa dirinya juga terjadi pada mereka.
setelah kejadian tersebut sejumlah asn di kemendiktisaintek pun ikut unjuk rasa.
mereka mempertanyakan soal status neni yang dipecat tiba-tiba, neni pun mengaku juga akan mengadukan masalah tersebut ke dpr.
"status saya nih apakah beneran dipecat atau enggak? karena itu kan tidak ada dasar hukum yang jelas nasib saya. saya saja enggak tahu hari ini saya mau kerja gimana. sebenarnya kita semua sudah pengin, kalau memang tidak berubah juga ya, kita mau merencanakan untuk menurunkan beliau," ucapnya.
sekjen kemendiktisaintek togar m. simatupang menyatakan pemberhentian asn di lingkungan kemdiktisaintek tak dilakukan secara mendadak.
"tidak sejauh itu, dalam penataan ada tingkat layanan dan mutu yang harus dijamin oleh bagian atau individu. ada perbedaan dan tentu aplikasi penghargaan dan pembinaan," kata togar.
ia pun menyebutkan kementerian membuka ruang dialog. menurut togar, situasi saat ini tak perlu ditanggapi secara reaktif.
togar mengatakan kementerian tak berhenti pada opsi pemberhentian, tapi juga masih ada opsi lainnya.
sementara direktur jenderal pendidikan tinggi khairul munadi kemendiktisaintek menyebut pergantian itu bukan pemecatan melainkan kebijakan rotasi hingga mutasi.
tujuannya, kata dia, untuk memberikan pengalaman kerja (tour of duty).
"rotasi, promosi, dan mutasi asn pada masa transisi kementerian ini merupakan hal yang lumrah sebagai upaya penyegaran organisasi dan tour of duty," kata khairul dalam siaran pers, senin (20/1).
menteri satryo sampai saat ini belum memberikan keterangan ihwal polemik pemecatan yang terjadi di lingkungan kementeriannya.
sebelumnya, yang merupakan asn kemendikti saintek diduga dipecat secara sepihak dan mengaku menerima perlakuan tidak mengenakan dari menteri satryo soemantri brodjonegoro.
"ketika saya menjalankan tugas, tapi ya perlakuannya sudah begitu. 'ini kesalahan pertama ya' waktu pertama kali, 'nanti kalau dua lagi, saya pecat kamu' dari pertama tuh udah begitu," ungkap neni kepada wartawan di kemendiktisaintek, jakarta pusat (jakpus), dikutip bacakoran.co dari , senin (20/1/2025).
kemudian neni diarahkan untuk tidak muncul terlebih dahulu oleh sekjen kemendikti saintek dan rekannya.
"ya udah, akhirnya saya dilobiin sama pak sekjen, nggak usah nongol lah, sampai akhirnya ada banyak kejadian. yang namanya ngurusin kerumahtanggaan kan ribet ya, banyak hal, jadi akhirnya, sudah teman-teman suruh (saya) ngumpet lah istilahnya," ungkapnya.
neni juga ungkapkan cerita lain saat tim rumah tangga hendak memasang internet di rumah menteri satryo soemantri brodjonegoro dan mengatakan satrio marah karena memasang internet tersebut sampai malam.
"tapi ada kejadian lagi. nah, kebetulan kejadian itu yang akhirnya, kan kita juga ada ketua tim rumah tangga tuh ada juga. jadi suatu saat di rumah dinas itu pasang internet. cuma ya, kok saya ke sana-ke sana gitu aja? apa, terlalu malam atau apa?," jelasnya.
"sementara kita kan minta segera, karena pak menteri maunya segera. kita meminta mereka untuk menyegerakan. jadi akhirnya sampai malam, tapi jadi marah," tambahnya.
neni juga ungkapkan bahwa satryo marah dan menelpon ketua tim tapi tak diangkat karena posisi sedang tidak fit, karena telepon tersebut tidak dijawab satryo memberi instruksi memecat melalui whatsapp ke neni sebagai tanggung jawab di tim tersebut.
"marah, dia langsung dia nelepon ketua tim saya. kebetulan mas angga waktu itu lagi sakit. jadi nggak angkat telepon, itu udah malam-malam gitu. terus akhirnya nggak diangkat. nggak diangkat kan namanya orang sakit mungkin berobat. mungkin ketiduran gitu ya. tapi akhirnya di-wa 'saya pecat kamu'," tuturnya.
di sisi lain neni juga mengaku menerima informasi pemecatan tersebut melalui sekjen kemendikti, diketahui menteri satryo menghubungi sekjen ke mendikti agar memecat neni dan ketua timnya
"masalah wifi wa-nya begini 'pak sekjen tolong dikeluarkan mas angga dan neni'," kata neni.
sebelumnya neni herlina yang merupakan seorang pegawai kementerian pendidikan tinggi sains dan teknologi () yang dipecat secara mendadak dari kemendikti saintek.
pemecatan neni herlina secara tiba-tiba inilah yang memicu unjuk rasa di depan kantor kemendikti saintek, senin (20/1/2025) sebagai protes atas pemecatan secara tiba-tiba tersebut.
neni herlina adalah pegawai aparatur sipil negara yang bertugas menangani semua rumah tangga kemendikti saintek dan dipecat diduga adanya kesalahpahaman dalam menjalankan tugas.
neni herlina ungkap jika pemecatannya ini sangat tidak adil dan sepihak yang dilakukan dengan secara tidak manusiawi.
neni menyebutkan, permasalahannya dan prof. satryo berawal dari meja yang harus ia letakkan di ruang kerja prof. satryo yang ternyata dianggap tidak sesuai oleh istri prof. satryo.
"waktu itu permintaan mengganti meja itu dari istrinya sih karena waktu itu ke kantor, habis pelantikan beres-beres, kata sekretaris yang sekarang sudah dipecat itu bilang kayak gitu," kata neni, dikutip bacakoran.co dari tribunsumsel, senin (20/1/2025).
"saya emang enggak tahu apa-apa, cuma besoknya dipanggil gitu aja dipanggil langsung dimarahi," ucap dia.
kemudian neni herlina merasa bingung dan takut bagaimana harus bersikap di kantor harus bekerja ke kantor atau tidak.
"enggak ada sk-nya juga cuman maksudnya sudah keterlaluan aja di depan anak magang, di depan staf-staf saya, gitu. mempermalukan saya kan," pungkas neni.
sebelumnya ratusan pegawai berkumpul melakukan aksi demo di depan kantor di jalan pintu senayan, jakarta.
sekitar 235 pegawai kemendikti meminta bantuan presiden prabowo subianto mendesak pencopotan menteri satryo soemantri brodjonegoro karena dugaan perilaku kasar, termasuk menampar pegawai.
dengan mengenakan busana serba hitam para menyampaikan ketidakpuasan mereka terhadap menteri dikti saintek, satryo soemantri brodjonegoro.
protes ini disertai dengan berbagai spanduk yang menyuarakan ketidakpuasan dan tuntutan mereka.
salah satu spanduk tersebut berisi pesan tegas: "institusi negara bukan perusahaan pribadi satryo & istri," menandakan adanya kekecewaan terhadap kepemimpinan yang dianggap otoriter dan terlalu melibatkan keluarga dalam urusan kementerian.
selain itu di depan gedung kementerian terdapat pula spanduk besar yang meminta bantuan langsung dari .
dalam spanduk tersebut, para pegawai mengungkapkan bahwa mereka ingin dibebaskan dari menteri yang digambarkan sebagai pemarah dan sering bertindak kasar.
tuduhan ini mencakup perilaku yang arogan, seperti menampar dan memecat pegawai tanpa alasan yang jelas.
"pak presiden, selamatkan kami dari menteri pemarah, suka main tampar, dan main pecat," keterangan isi dalam spanduk.
meskipun spanduk tersebut tidak menyebutkan nama secara langsung banyak yang menduga bahwa sindiran ini ditujukan kepada menteri satryo soemantri brodjonegoro.
protes ini juga mendapat perhatian luas di media sosial, terutama setelah kepala bidang advokasi guru persatuan guru republik indonesia (p2g), iman zanatul haeri, membagikannya melalui akun x (twitter) @zanatul_91.
dalam unggahan x @mdy_asmara1701 menggambarkan suasana aksi yang diwarnai dengan nyanyian lagu kebangsaan "indonesia raya" dan berbagai spanduk yang menuntut perubahan.
"demo asn dikti. oh ini yang ramai tadi soal menteri arogan dan suka pecat bawahan??," tulisnya di x @mdy_asmara1701.
kecaman tidak hanya tertuju kepada menteri satryo, tetapi juga kepada keluarganya yang dianggap terlalu ikut campur dalam pengelolaan kementerian.
hal ini tercermin dari spanduk lain yang menyatakan, “kami asn dibayar oleh negara, bekerja untuk negara, bukan babu keluarga.”
lebih lanjut, aksi protes ini diduga dipicu oleh pemecatan tidak adil yang dialami oleh salah satu pegawai neni herlina.
sebuah pesan yang beredar di media sosial menyebutkan bahwa pemecatan ini bisa menjadi ancaman bagi pegawai lainnya, mendorong mereka untuk memilih antara melawan atau menunggu giliran mengalami nasib serupa.
"dari whatsapp grup: aksi damai senin hitam: yth. segenap keluarga besar pegawai ditjen dikti. pemecatan tidak adil yang dialami oleh sdri. neni herlina, juga bisa terjadi kepada kita. oleh karena itu, bagi kita hanya tersisa pilihan: 'lawan atau menunggu giliran!," tulis @yearrypanji.
protes ini menunjukkan adanya keresahan yang mendalam di kalangan pegawai kemendikti saintek terhadap kepemimpinan menteri satryo.