bacakoran.co

PBNU Setuju Libur Panjang Satu Bulan Selama Ramadan, Tapi ini Syarat dan Pertimbangannya

LIbur sekolah selama Ramadhan benarkah satu bulan penuh--jabarekspres

BACAKORAN.CO - Wacana meliburkan sekolah selama satu bulan penuh saat bulan Ramadan mendapat dukungan dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

Meski demikian terdapat beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan terutama bagi siswa yang tidak beragama Islam. 

Ketua PBNU, KH Yahya Cholil Staquf, menekankan pentingnya perencanaan matang oleh pemerintah. 

Menurutnya diskusi bukan hanya tentang libur atau tidak tetapi juga tentang bagaimana semua pihak dapat merasakan manfaat dari kebijakan tersebut.

BACA JUGA:Cegah Moral Hazard, Wakil Ketua DPR Usulan Kenaikan Gaji Polisi dan Jaksa

BACA JUGA:Mencekam! Pabrik Baterai Terbesar Dunia di California Terbakar, Ribuan Warga Dievakuasi

Gus Yahya, sapaan akrab Yahya Cholil Staquf, mengingatkan bahwa siswa non-muslim juga akan terdampak oleh kebijakan libur ini. 

"Ini juga termasuk anak-anak yang non-muslim. Siswa kan tidak hanya muslim. Mereka mau disuruh kegiatan apa selama liburan. Yang penting di situ yang dibahas," ujarnya saat berbicara di Kantor PWNU Jawa Timur setelah acara Kick Off Harlah ke-102 NU.

Menteri Agama Nazaruddin Umar, menjelaskan bahwa ide libur sekolah selama Ramadan masih dalam tahap pembahasan. Libur ini sudah biasa dilakukan di pondok pesantren, sehingga tidak menutup kemungkinan akan diterapkan di sekolah-sekolah umum. 

"Kami masih membahas ini. Nanti akan ada pengumuman resmi," katanya setelah acara di Monas, Jakarta.

BACA JUGA:DKPP Sumsel Imbau Selebram Icha Ataen Untuk Kembalika Monyet Kehabitatnya

BACA JUGA:Update Tragedi Glodok Plaza: 7 Jenazah Ditemukan, Damkar Masih Sisir Puing untuk Korban Lainnya

Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri tentang Libur Nasional dan Cuti Bersama 2025 mengatur 16 hari libur nasional dan 7 hari cuti bersama. Untuk Ramadan, telah ditetapkan libur Idul Fitri pada 31 Maret-1 April 2025. 

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu'ti, menuturkan bahwa keputusan terkait libur Ramadan telah disepakati.

PBNU Setuju Libur Panjang Satu Bulan Selama Ramadan, Tapi ini Syarat dan Pertimbangannya

Deby Tri

Deby Tri


bacakoran.co - wacana meliburkan sekolah selama satu bulan penuh saat bulan ramadan mendapat dukungan dari pengurus besar nahdlatul ulama ().

meski demikian terdapat beberapa yang harus diperhatikan terutama bagi siswa yang tidak beragama islam. 

ketua pbnu, kh yahya cholil staquf, menekankan pentingnya perencanaan matang oleh pemerintah. 

menurutnya diskusi bukan hanya tentang libur atau tidak tetapi juga tentang bagaimana semua pihak dapat merasakan manfaat dari kebijakan tersebut.

gus yahya, sapaan akrab yahya cholil staquf, mengingatkan bahwa juga akan terdampak oleh kebijakan libur ini. 

"ini juga termasuk anak-anak yang non-muslim. siswa kan tidak hanya muslim. mereka mau disuruh kegiatan apa selama liburan. yang penting di situ yang dibahas," ujarnya saat berbicara di kantor pwnu jawa timur setelah acara kick off harlah ke-102 nu.

menteri agama nazaruddin umar, menjelaskan bahwa ide libur sekolah selama ramadan masih dalam tahap pembahasan. libur ini sudah biasa dilakukan di pondok pesantren, sehingga tidak menutup kemungkinan akan diterapkan di sekolah-sekolah umum. 

"kami masih membahas ini. nanti akan ada pengumuman resmi," katanya setelah acara di monas, jakarta.

surat keputusan bersama (skb) 3 menteri tentang libur nasional dan cuti bersama 2025 mengatur 16 hari libur nasional dan 7 hari cuti bersama. untuk ramadan, telah ditetapkan libur idul fitri pada 31 maret-1 april 2025. 

menteri pendidikan dasar dan menengah, abdul mu'ti, menuturkan bahwa keputusan terkait libur ramadan telah disepakati.

"kita tinggal menunggu surat edaran dari kementerian terkait," ujarnya.

sementara itu menko pemberdayaan masyarakat, muhaimin iskandar alias cak imin, berpendapat bahwa tidak perlu ada libur khusus saat ramadan.

menurutnya, puasa adalah aktivitas rutin yang bisa dilakukan bersamaan dengan kegiatan belajar-mengajar. 

"saya kira tidak perlu yabukan hanya kelamaan puasa itu seperti kebiasaan sehari-hari jangan dibedakan, yang nggak kuat puasa ya tidak apa-apa," ujarnya.

Tag
Share