bacakoran.co

Puluhan Siswa SD Keracunan, Pemerintah Siap Evaluasi SOP Program Makan Bergizi Gratis!

Pihak sekolah menarik makanan bergizi gratis yang tersisa menyusul insiden puluhan siswa SDN Dukuh 3 Sukoharjo keracunan makanan.--istimewa

BACAKORAN.CO – Standar operasional prosedur (SOP) terkait program makan bergizi gratis (MBG) akan segera dievaluasi oleh pemerintah.

Evaluasi dilakukan menyusul terjadinya insiden dugaan keracunan yang menimpa puluhan siswa di Sukoharjo, Jawa Tengah usai menyantap menu makan bergizi gratis.  

“Kejadian seperti ini menjadi pelajaran penting bagi Badan Gizi Nasional (BGN) untuk memperketat pelaksanaan SOP dalam seluruh tahapan penyediaan MBG,” ujar Kepala Kantor Komunikasi Presiden, Hasan Nasbi, Jumat (17/1/2025).

Tujuannya, terang Hasbi, memastikan kualitas dan kebersihan makanan selalu terjamin.

BACA JUGA:Gempar! Keracunan Massal Siswa SDN di Sukoharjo Setelah Makan Bergizi Gratis, Warganet: Ayam Tiren?

BACA JUGA:Catat! Ini Syarat dari Prabowo Bagi Pemda Mau Bantu Biayai Makan Bergizi Gratis

Insiden Keracunan di Sukoharjo

Adapun insiden siswa diduga keracunan makan bergizi gratis tersebut terjadi di SDN Dukuh 3, Sukoharjo, pada Kamis pagi (16/1/2025).

Sebanyak 40 siswa dilaporkan mengalami mual, pusing, hingga muntah usai menyantap ayam marinasi yang disajikan melalui program makan bergizi gratis.

Para siswa yang terdampak, jelas Hasan, telah mendapatkan penanganan medis di Puskesmas terdekat dan kini kondisi mereka berangsur membaik.

BACA JUGA:Kontroversi Wacana Pendanaan Makan Bergizi Gratis dari Zakat: MUI Ingatkan Aturan Syariat!

BACA JUGA:Palembang Disebut Netizen Paling Gak Niat Kasih Menu Program Makan Bergizi Gratis, Diduga Cuma Modal 4 Ribu

Dalam kasus seperti ini, SOP yang berlaku mengharuskan sekolah segera melapor ke SPPG (Sentra Penyediaan Pangan Gizi) dan Puskesmas setempat.

“Makanan yang diduga bermasalah langsung ditarik dan diganti dengan menu lain,” ungkapnya.

Puluhan Siswa SD Keracunan, Pemerintah Siap Evaluasi SOP Program Makan Bergizi Gratis!

Ramadhan Evrin

Ramadhan Evrin


bacakoran.co – standar operasional prosedur (sop) terkait program akan segera dievaluasi oleh pemerintah.

evaluasi dilakukan menyusul terjadinya insiden yang menimpa puluhan siswa di sukoharjo, jawa tengah usai menyantap menu makan bergizi gratis.  

“kejadian seperti ini menjadi pelajaran penting bagi untuk memperketat pelaksanaan sop dalam seluruh tahapan penyediaan mbg,” ujar kepala kantor komunikasi presiden, hasan nasbi, jumat (17/1/2025).

tujuannya, terang hasbi, memastikan kualitas dan kebersihan makanan selalu terjamin.

insiden keracunan di sukoharjo

adapun insiden siswa diduga keracunan makan bergizi gratis tersebut terjadi di sdn dukuh 3, sukoharjo, pada kamis pagi (16/1/2025).

sebanyak 40 siswa dilaporkan mengalami mual, pusing, hingga muntah usai menyantap ayam marinasi yang disajikan melalui program makan bergizi gratis.

para siswa yang terdampak, jelas hasan, telah mendapatkan penanganan medis di puskesmas terdekat dan kini kondisi mereka berangsur membaik.

dalam kasus seperti ini, sop yang berlaku mengharuskan sekolah segera melapor ke sppg (sentra penyediaan pangan gizi) dan puskesmas setempat.

“makanan yang diduga bermasalah langsung ditarik dan diganti dengan menu lain,” ungkapnya.

langkah pencegahan di masa depan

sebagai langkah antisipasi, pemerintah akan memperketat aturan terkait penyimpanan sampel makanan.

hasan menyebut setiap sppg diwajibkan menyimpan sampel makanan selama 2x24 jam.

ini bertujuan untuk mempermudah investigasi dinas kesehatan jika insiden serupa terjadi di kemudian hari.

evaluasi menyeluruh akan dilakukan, mulai dari proses persiapan, pengolahan, hingga distribusi makanan.

“pemerintah tidak akan mentolerir kelalaian sekecil apa pun dalam program yang menyangkut kesehatan anak-anak kita,” tegas hasan.

komitmen pemerintah untuk program mbg

program makan bergizi gratis merupakan salah satu inisiatif unggulan pemerintah untuk meningkatkan kualitas gizi siswa sekolah di seluruh indonesia.

meski insiden di sukoharjo menjadi catatan, pemerintah tetap berkomitmen untuk melanjutkan program ini dengan pengawasan yang lebih ketat.  

“kesehatan anak-anak adalah prioritas utama. pemerintah tidak hanya akan memastikan kejadian ini tidak terulang, tetapi juga berupaya meningkatkan standar kualitas program mbg ke depannya,” tutup hasan.

Tag
Share