bacakoran.co

SLIK Jelek, Apakah Masih Bisa Kredit Rumah di Bank? Simak Penjelasan OJK!

OJK tegaskan SLIK tidak menjadi penentu tunggal disetujui atau tidaknya pengajuan kredit. Jadi meski SLIK jelek, seseorang masih bisa lolos kredit, termasuk KPR.--istimewa

BACAKORAN.CO – Banyak faktor yang menjadi penentu bisa tidaknya seseorang mendapatkan fasilitas kredit pemilikan rumah (KPR).

Salah satunya yakni Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK).

Namun, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pastikan jika SLIK tidak jadi penentu utama lolos tidaknya pengajuan KPR.

Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar menegaskan, SLIK bersifat netral dan bukan daftar hitam (blacklist) bagi calon debitur.

BACA JUGA:Viral Curhatan Calon Pekerja Gagal Karena BI Checking Jelek, Begini Cara Ceknya dan Tanggapan Bank Indonesia

BACA JUGA:Mau Lolos BI Checking, Begini Cara Cek dan Tips Meningkatkan Skor Kredit, Sudah Tau?

Menurutnya, SLIK hanya menjadi salah satu sumber informasi pada proses analisis kelayakan kredit.

“SLIK bukan penentu utama disetujui atau tidaknya pengajuan kredit," ujarnya dalam konferensi pers.

SLIK Sebagai Alat Bantu Informasi

Mahendra menjelaskan, SLIK dirancang untuk meminimalkan kesenjangan informasi antara lembaga jasa keuangan dan debitur.

BACA JUGA:4 Cara Cek BI Checking Online dan Offline, Simak Syarat dan Skornya di Sini!

BACA JUGA:Masuk Blacklist BI Checking? Jangan Khawatir, Ini Alternatif Beli Rumah dengan KPR tanpa BI Checking

Hal ini dilakukan demi mempercepat proses persetujuan kredit dan mengurangi risiko bagi penyedia layanan keuangan.

"SLIK yang terpercaya sangat penting untuk menjaga iklim investasi yang sehat di Indonesia," cetusnya.

SLIK Jelek, Apakah Masih Bisa Kredit Rumah di Bank? Simak Penjelasan OJK!

Ramadhan Evrin

Ramadhan Evrin


bacakoran.co – banyak faktor yang menjadi penentu bisa tidaknya seseorang mendapatkan fasilitas .

salah satunya yakni sistem layanan informasi keuangan (slik).

namun, pastikan jika slik tidak jadi penentu utama lolos tidaknya pengajuan kpr.

ketua dewan komisioner ojk, mahendra siregar menegaskan, slik bersifat netral dan bukan bagi calon debitur.

menurutnya, slik hanya menjadi salah satu sumber informasi pada proses analisis kelayakan kredit.

“slik bukan penentu utama disetujui atau tidaknya pengajuan kredit," ujarnya dalam konferensi pers.

slik sebagai alat bantu informasi

mahendra menjelaskan, slik dirancang untuk meminimalkan kesenjangan informasi antara lembaga jasa keuangan dan debitur.

hal ini dilakukan demi mempercepat proses persetujuan kredit dan mengurangi risiko bagi penyedia layanan keuangan.

"slik yang terpercaya sangat penting untuk menjaga iklim investasi yang sehat di indonesia," cetusnya.

debitur dengan kredit bermasalah masih bisa mendapatkan kredit

ojk pun menegaskan tidak ada larangan bagi lembaga keuangan untuk memberikan kredit kepada debitur dengan riwayat kredit yang kurang lancar.

"bahkan, banyak lembaga keuangan tetap memberikan kredit kepada mereka yang memiliki riwayat kredit nonlancar,” ungkapnya.

dicontohkannya, hingga november 2024, tercatat ada 2,35 juta rekening kredit baru yang diberikan kepada debitur dengan riwayat kredit nonlancar.  

hal ini membuktikan jika slik lebih berfungsi sebagai alat bantu evaluasi, bukan faktor mutlak yang menentukan keputusan pemberian kredit.

apa itu slik?

slik adalah sistem informasi yang dikelola oleh ojk untuk mendukung pengawasan dan pertukaran data di sektor keuangan.

sistem ini resmi mulai digunakan pada 1 januari 2018, menggantikan bi checking yang sebelumnya dikelola oleh bank indonesia.

slik menjadi sarana pertukaran informasi kredit antar lembaga keuangan, termasuk bank umum, bank syariah, bpr, fintech, hingga koperasi simpan pinjam.

informasi yang dilaporkan mencakup fasilitas kredit, agunan, transaksi administratif, dan data keuangan debitur lainnya.

tujuan slik

selain memperlancar akses kredit, slik juga membantu lembaga jasa keuangan menerapkan manajemen risiko yang lebih baik.

dengan sistem ini, calon debitur memiliki kesempatan yang lebih adil untuk dinilai berdasarkan berbagai parameter, tidak hanya dari riwayat kredit mereka.

Tag
Share