Erick Thohir Ungkap Rencana Merger Garuda Indonesia dan Pelita Air, Apa Alasannya?

Rencana merger atau penggabungan Garuda Indonesia dengan Pelita Air masih dalam tahap kajian awal.--istimewa
BACAKORAN.CO – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan rencana merger antara PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) dan anak usaha PT Pertamina, Pelita Air.
Proses penggabungan dua perusahaan maskapai ini masih dalam tahap kajian awal, tetapi Erick memastikan langkah tersebut akan direalisasikan.
“Integrasi ini memang harus terjadi, karena jumlah armada pesawat kita saat ini tidak mencukupi kebutuhan,” ujar Erick.
Segmentasi Pasar Jadi Pertimbangan Utama
BACA JUGA:Garuda Indonesia Siap Tambah 20 Pesawat Baru di Tahun 2025, Begini Strateginya!
BACA JUGA:Lowongan Kerja Terbaru di Garuda Indonesia untuk Semua Jurusan, Cek di Sini Cara Daftar dan Syarat
Erick menjelaskan, alasan utama merger ini adalah untuk mengoptimalkan segmentasi pasar masing-masing perusahaan.
Garuda Indonesia akan difokuskan sebagai maskapai premium, sementara Pelita Air akan menyasar segmen premium ekonomi.
Sedangkan Citilink, yang sudah lebih dulu bergabung dengan Garuda, akan tetap beroperasi sebagai maskapai berbiaya rendah (low-cost carrier).
“Kita konsolidasi. Garuda akan fokus di segmen premium, Pelita di premium ekonomi, dan Citilink untuk pasar ekonomi,” tambah Erick.
BACA JUGA:Lowongan Cabin Crew Garuda Indonesia Dibuka, Cek Syarat dan Cara Mendaftarnya
BACA JUGA:Erick Thohir Rombak Direksi Garuda Indonesia! Irfan Setiaputra Out, Sosok Baru In dari Lion Air!
Diumumkan di Bursa Efek Indonesia (BEI)
Sementara itu, manajemen Garuda Indonesia melalui situs Bursa Efek Indonesia (BEI) mengonfirmasi rencana merger tersebut.