BACAKORAN.CO - Salam adalah salah satu bentuk penghormatan yang sangat dijunjung tinggi dalam ajaran Islam.
Ucapan assalamu‘alaikum bukan sekadar sapaan, melainkan doa yang penuh makna agar orang yang ditemui senantiasa berada dalam lindungan Allah, mendapatkan rahmat, serta keberkahan hidup.
Karena itu, cara menyampaikan maupun menjawab salam tidak bisa dilakukan sembarangan; ada aturan adab yang harus diperhatikan oleh setiap Muslim.
Salah satu pertanyaannya, apakah boleh menjawab salam dengan berteriak atau suara keras?
Pertanyaan ini tampak sederhana, namun sebenarnya menyangkut etika dalam berinteraksi dan beribadah.
Makna Salam dalam Islam
BACA JUGA:Selain Rasulullah SAW, Ini 3 Golongan Mulia yang Dapat Memberikan Syafaat di Akhirat Menurut Islam
BACA JUGA:6 Peristiwa dan 10 Tanda Besar ini Akan Terjadi Jelang Kiamat, Simak Penjelasannya dalam Islam
Menurut penjelasan para ulama, salam adalah bentuk tahiyyat atau penghormatan yang sarat dengan doa.
Ucapan lengkapnya, assalamu‘alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh, mengandung harapan agar orang yang disapa memperoleh keselamatan, kesejahteraan, rahmat, dan keberkahan dari Allah SWT.
Karena salam adalah doa, maka menjawabnya pun harus dilakukan dengan penuh kesopanan dan niat yang tulus.
Bolehkah Menjawab Salam dengan Suara Keras?
Secara hukum, tidak ada larangan eksplisit dalam Al-Qur’an maupun hadits yang menyebutkan bahwa menjawab salam dengan suara keras itu terlarang.
Prinsip utama dalam menjawab salam adalah agar jawaban terdengar jelas oleh orang yang memberi salam.
Jika kondisi mengharuskan suara keras—misalnya jarak yang jauh atau suasana yang bising—maka mengeraskan suara diperbolehkan.
Namun, jika berteriak dilakukan tanpa alasan yang mendesak, atau justru menimbulkan rasa tidak nyaman bagi orang lain, maka hal tersebut dianggap kurang sesuai dengan adab Islam.
Islam mengajarkan agar salam dijawab dengan cara yang lebih baik atau setidaknya setara dengan salam yang diberikan, sebagaimana ditegaskan dalam Surah An-Nisa ayat 86: