Musim Kemarau Kok Masih Hujan Deras dan Banjir? BMKG Bongkar Fakta Mengejutkan!

Senin 07 Jul 2025 - 10:19 WIB
Reporter : Ramadhan Evrin
Editor : Ramadhan Evrin

BACA JUGA:Ketar-ketir, Anak Netanyahu Ternyata Ganti Nama dengan Alasan Takut Ditikam

Gelombang Ekuator Aktif, seperti Rossby Ekuator dan gelombang Kelvin, memperkuat pembentukan awan hujan.

Suhu Laut Masih Hangat, di mana lautan Indonesia jadi ‘pemasok uap air’ yang menyuburkan awan hujan.

Udara yang lembab tinggi jadi bahan bakar utama hujan lebat terus-menerus.

BMKG: Waspada Hujan Deras, Petir, dan Gelombang Tinggi

BACA JUGA:Lagi, Alex Noerdin Kembali Menjadi Tersangka, Kini Terjerat Kasus Korupsi Pasar Cinde!

BACA JUGA:Makin Panas! Ini Penyebab Ratusan Ojol Serbu Rumah 'Costumer' Diduga Gegara Aniaya Driver Ojek Online

Meski secara kalender kita sudah masuk musim kemarau, BMKG mengingatkan masyarakat untuk tetap siaga terhadap potensi cuaca ekstrem.

Cuaca masih sangat dinamis, dan risiko seperti hujan lebat, kilat, angin kencang, hingga gelombang laut tinggi masih bisa terjadi sewaktu-waktu.

“Ini kemarau yang beda dari biasanya. Jangan lengah, cuaca bisa berubah drastis kapan saja,” tegas BMKG dalam pernyataannya.

Siklon Tropis dan Sirkulasi Atmosfer Turut Berperan

BACA JUGA:Gila, Politikus Israel Cap Anak-anak Gaza adalah Musuh, Begini Pernyataannya!

BACA JUGA:Viral Cikgu Malaysia Marah Muridnya Pakai Bahasa Indonesia di Tugas Sekolah, Netizen: Chill Dong Cikgu!

Sebagai tambahan, BMKG juga mencatat keberadaan bibit siklon tropis 98W di sekitar Pulau Luzon.

Walau tidak berdampak langsung ke Indonesia, angin kencang dari sistem ini ikut mengacaukan kestabilan atmosfer kawasan Asia Tenggara.

Selain itu, sirkulasi siklonik di Samudra Hindia dan Pasifik utara Papua Nugini juga membentuk zona konvergensi dan konfluensi.

Kondisi ini menciptakan jalur hujan deras di berbagai wilayah laut dan daratan di Indonesia.

Kategori :