
Ketakutan dan rasa malu membuatnya bungkam setelah pelecehan pertama.
BACA JUGA:4 Tahun 'Garap' Anak Tiri, Setelah di Kantor Polisi Ngakunya Khilaf
BACA JUGA:Diduga Ngantuk, Mobil Anggota DPRD Terjun Masuk Saluran Air, Begini Nasib Sopirnya
Baru setelah Y kembali melakukan tindakan bejatnya, C memberanikan diri untuk menceritakan semuanya kepada RW.
Saat pelecehan pertama terjadi, terdapat tiga saksi mata yang merupakan teman sebaya C dan Y.
Ketiga anak ini kemudian memberitahukan kakak C, yang selanjutnya melaporkan kejadian tersebut kepada RW.
"Kejadian itu dilihat oleh tiga teman mereka," terang RW. "Ketiga teman itu kemudian memberi tahu kakak C, dan kakak C melaporkannya kepada saya."
BACA JUGA:Lindungi Raja Ampat, Prabowo Perintahkan Cabut Izin 4 Tambang Nikel, Ini Daftarnya!
BACA JUGA:Rahasia di Balik Ijazah Jokowi, Ade Darmawan Minta Tindakan Tegas!
Tanpa menunggu waktu lama, RW langsung mendatangi kediaman pelaku pada hari berikutnya, berharap dapat menemukan solusi dan mencegah kejadian serupa terulang.
Kedatangannya bersama dengan suaminya bertujuan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan dan mencari jalan tengah.
"Saya pergi ke rumah pelaku bersama suami saya untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan dan mencari penengah," jelas RW.
"Ayah pelaku awalnya ragu-ragu, tetapi ibunya sudah mengetahui kejadian ini sejak Kamis, 5 Juni 2025."
BACA JUGA:Menolak Pulang! Remaja Lulusan Barak Militer Menangis, Apa yang Terjadi?
Akibat trauma yang dialaminya, C mengalami luka fisik dan mental yang mendalam.