
Sri Mulyani menyebutkan bahwa desain program BSU pernah sukses diterapkan saat masa pandemi Covid-19.
Kini, data penerima dari BPJS Ketenagakerjaan sudah lebih rapi dan valid, yakni pekerja bergaji di bawah Rp3,5 juta.
Hal ini yang membuat BSU dianggap lebih siap untuk segera dieksekusi.
"Betul-betul pekerja yang di bawah (gaji) Rp 3,5 juta dan sudah siap maka kita memutuskan dengan kesiapan data, kecepatan program, menargetkan untuk bantuan subsidi upah," tegasnya.
Menariknya, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengaku belum pernah menyampaikan atau dilibatkan dalam rencana diskon listrik tersebut.
Bahkan, ia menyatakan belum mengetahui secara pasti formulasi kebijakan yang sempat ramai diberitakan itu.
"Saya sampai dengan sekarang belum pernah menyampaikan itu, dan itu kan dari tempat yang lain ya, dari kementerian lain, jadi saya belum bisa mengomentari itu," ujarnya saat menghadiri 2025 Energy & Mineral Forum di Jakarta, Senin (26/5/2025).
Dengan batalnya diskon listrik, total stimulus ekonomi yang tetap berjalan menjadi lima, yaitu diskon transportasi, diskon tarif tol, bantuan pangan dan sembako, bantuan subsidi upah (BSU), serta perpanjangan diskon iuran Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK).
BACA JUGA:Cek Daftar Penerima Bansos Juni 2025, Ada Uang Tunai, Beras dan Diskon Listrik
BACA JUGA:Bentar Lagi Cair, Begini Syarat dan Cara Cek Penerima Resmi Bansos BSU Kemnaker 2025
Namun, kabar pembatalan diskon listrik ini disambut kecewa oleh masyarakat.
Unggahan Instagram @fakta.indo yang memposting perkara ni pun lantas dibanjiri komentar netizen yang merasa harapan mereka dipatahkan begitu saja.