
Hal ini membuatnya dikucilkan oleh teman-temannya.
“Waktu SMA ketika orang-orang berlomba masuk jurusan IPA, aku sering dinilai enggak berprestasi karena cuma anak Bahasa,” ungkapnya melalui akun Instagram @ajengkamaratih_.
Ia mengaku sempat merasa minder, bahkan mempertanyakan takdirnya.
BACA JUGA:Heboh Sosok Diduga Waria di Kendal Jadi Penceramah, Netizen Serbu Akun Instagramnya: Woy Tobat!
“Saking mindernya, aku sempat bertanya ke Tuhan, apakah orang-orang sukses hanya diperuntukkan bagi mereka yang bisa menghitung dan menghafal.”
Namun, tekadnya yang kuat terhadap dunia bahasa tak goyah meski banyak yang meremehkan.
Ia percaya bahwa setiap orang punya jalan masing-masing untuk sukses.
“Benar sih, untuk sadar talenta sendiri itu enggak boleh nyontek kanan-kiri.”
BACA JUGA:8 Orang Terkaya Indonesia Mei 2025 Versi Bloomberg, Sosok Ini Rebut Posisi Puncak!
Ajeng tetap melangkah meskipun banyak komentar negatif.
“Belajar enggak peduli kalau orang-orang ngerendahin kemampuan kamu,” tegasnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa Anggun C. Sasmi adalah sosok inspiratif baginya dalam mempelajari bahasa Prancis.
“Dan aku jujur sama Mbak Anggun, waktu aku belajar bahasa Prancis, kisah Mbak Anggun lah yang menjadi inspirasi aku,” tambahnya.
Dari Hobi Ngonten ke Panggung Diplomasi
Menariknya, peluang untuk menjadi MC kunjungan Presiden Prancis berawal dari hobinya membuat konten seputar bahasa asing di media sosial.