
BACAKORAN.CO - Harapan besar dibebankan di pundak Irvan Mahidin Sukamto usai terpilih menjadi Ketua Umum Industri Event Indonesia (Ivendo) periode 2025-2028. Dia diharapkan mampu menjawab tantangan industri event nasional di tengah tekanan global dan kebijakan efisiensi anggaran pemerintah.
Irvan terpilih menjadi ketua umum usai ditetapkan Dewan Industri Event Indonesia dalam Munsyawarah Nasional (Munas) III di Jakarta. Munas III berlangsung di Jakarta pada 16-17 Mei 2025.
Ia terpilih melalui proses demokratis yang melibatkan 200 peserta dari 21 Dewan Pimpinan Daerah (DPD) serta mitra industri dari berbagai daerah.
Dalam Munas III itu juga menetapkan Evan Saepul Rohman sebagai Sekretaris Jenderal. Di bawah kepemimpinan baru, organisasi ini siap melangkah lebih strategis dan inklusif, menjawab kebutuhan zaman tanpa kehilangan arah perjuangan: memajukan industri event Indonesia.
BACA JUGA:Rp 375,2 T! Perputaran Ekomoni selama Lebaran, Ini Langkah Kemenpar
Usai Munas III ini, Irvan Mahidin Sukamto menyampaikan apresiasi atas kepercayaan yang diberikan kepadanya. Ia menilai Munas bukan hanya forum strategis, tetapi juga tempat memperkuat kompetensi dan kolaborasi pelaku industri.
“Dengan kepengurusan baru, kami siap membawa industri event Indonesia ke level yang lebih tinggi melalui tata kelola organisasi yang lebih profesional, kolaboratif, dan adaptif terhadap tantangan zaman,” terang Irvan.
“Setiap program dirancang bukan sekadar untuk keberlanjutan administratif, tetapi untuk menjawab kebutuhan anggota secara langsung, meningkatkan partisipasi daerah, serta mendorong sinergi dengan pemerintah dan dunia usaha," lanjutnya.
Dalam dua tahun terakhir, Ivendo mencatat pertumbuhan signifikan dengan rata-rata penambahan lima anggota baru setiap bulan.
Munas III Ivendo berlangsung di Jakarta-bacakoran.co-
Total 115 kegiatan diselenggarakan oleh anggota di berbagai wilayah, menunjukkan daya tahan dan konsistensi industri bahkan di masa sulit.
Munas III juga menghadirkan diskusi panel bertema “Pivot & Prosper: Rethinking Corporate Events Post–Austerity Measures.”
BACA JUGA:Begini Cara Kemenparekraf Jadi Juru Selamat Lemahnya Nilai Tukar Rupiah
Diskusi ini membahas bagaimana industri event beradaptasi dengan efisiensi budget pemerintah, serta strategi bertahan dengan memperbesar pasar korporasi.
Narasumber dari Bank Indonesia, Telkomsel, dan Zurich Topas Life menegaskan bahwa efisiensi bukan berarti penghentian kegiatan, melainkan penyesuaian strategi.