Waduh, Ada 162 Juta Orang Miskin di Indonesia Berdasar Data Bank Dunia, Kok Beda dengan Data BPS?

Rabu 30 Apr 2025 - 07:30 WIB
Reporter : Melly
Editor : Melly
Waduh, Ada 162 Juta Orang Miskin di Indonesia Berdasar Data Bank Dunia, Kok Beda dengan Data BPS?

BACAKORAN.CO – Angka kemiskinan di Indonesia kembali bikin geger publik.

Bank Dunia baru aja merilis data yang menyebut 60,3% penduduk Indonesia tergolong miskin, alias sekitar 162 juta jiwa dari 270 Juta Jiwa!

Waduh, kok beda banget ya sama angka dari Badan Pusat Statistik (BPS)?

Ekonom Gede Sandra angkat bicara soal temuan ini.

Menurutnya, pemerintah harus gerak cepat dan serius dong dalam mendorong pertumbuhan ekonomi.

Targetnya? Pertumbuhan 8% biar rakyat nggak terus-terusan hidup pas-pasan.

BACA JUGA:Viral! Anak Rusak Fasilitas, Ortu Ganti Kursi Meja, Bupati Lebak Marah dan Sidak Kepala Sekolah: Tidak Boleh!

BACA JUGA:Wamen Investasi dan BKPM: Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, Ini yang Akan Dilakukan Kementeriannya

Gede bahkan menyarankan untuk reshuffle tim ekonomi di kabinet, terutama yang masih warisan pemerintahan sebelumnya.

"Tahapan untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi tinggi yaitu reshuffle seluruh tim ekonomi kabinet peninggalan pemerintahan yang lalu," ujar Gede dilansir dari inilah.com, Jakarta, rabu (30/4/2025).

Tapi nggak cuma soal ganti orang, Gede juga ngasih sederet solusi konkret, mulai dari reformasi agraria biar petani bisa lebih produktif, sampai memperbaiki sistem kredit biar UMKM dan koperasi dapat porsi lebih besar.

"Perbaiki tata kelola SDA pertambangan sesuai skema bagi hasil 50:50 agar 50 persen profit bisnis bisa masuk menjadi penerimaan negara. Kemudian, restrukturisasi bunga surat utang negara atau bond untuk memperingan beban pembayaran utang APBN," tegasnya.

BACA JUGA:Kebakaran Rumah di Pemukiman Padat Penduduk Lorong Kedukan 5 Ulu, Ratusan Warga Panik

Ia juga minta bunga surat utang negara direstrukturisasi supaya nggak terlalu nyedot APBN buat bayar cicilan.

Gede bilang, pembangunan rumah juga harus digas! Targetnya 2–3 juta rumah per tahun, tapi jangan sampai bikin para pekerja jadi makin berat bebannya.

Kategori :