Prabowo Subianto Ungkap Rencana Hapus Kuota Impor, Ini Alasannya

Jumat 11 Apr 2025 - 21:00 WIB
Reporter : Deby Tri
Editor : Deby Tri
Prabowo Subianto Ungkap Rencana Hapus Kuota Impor, Ini Alasannya

BACAKORAN.CO - Presiden Prabowo Subianto mengusulkan penghapusan kuota impor, terutama untuk komoditas yang menjadi kebutuhan pokok masyarakat. 

Hal ini dinyatakan dalam sebuah acara diskusi ekonomi yang berlangsung pada Selasa, 8 April 2025.

Prabowo menekankan pentingnya menghilangkan sistem kuota yang dinilai dapat menghambat arus perdagangan dengan tujuan untuk menyederhanakan birokrasi dan mempermudah para pelaku usaha.

Presiden Prabowo melihat kebijakan ini sebagai bagian dari strategi pemerintah untuk menyederhanakan proses birokrasi, sehingga dapat memberikan kemudahan kepada para pelaku usaha dalam menjalankan bisnis mereka. 

Selain menghapus kuota, Prabowo juga menyoroti isu penyelundupan dan hambatan lainnya dalam sektor bea cukai. 

BACA JUGA:Indonesia Gak Tinggal Diam! Prabowo Siap Bantu Penyelesaian Konflik Gaza dan Timur Tengah

BACA JUGA:Pertemuan Empat Mata Prabowo dengan Megawati, PDIP Resmi Gabung Koalisi? Dasco Kasih Bocoran!

Menanggapi masukan dari pelaku usaha, Prabowo berjanji akan mengambil tindakan tegas jika ditemukan praktik-praktik yang tidak sesuai implementasinya.

Alasan Penghapusan Kuota Impor Pangan

Prabowo juga menjelaskan pentingnya penghapusan kuota impor, terutama untuk komoditas pangan seperti daging sapi. 

Dia menekankan bahwa impor seharusnya dilakukan secara adil dan tidak hanya menguntungkan perusahaan-perusahaan tertentu. 

Menanggapi hal ini, Kementerian Perdagangan menyatakan bahwa penghapusan kuota impor merupakan proses yang kompleks karena harus mempertimbangkan keseimbangan antara kepentingan industri hulu dan hilir.

BACA JUGA:Prabowo Subianto Ajak Tokoh 'Indonesia Gelap' Berdiskusi, Feri Amsari Beri Syarat Ini

BACA JUGA:Tampak Seolah Belum Move On Kerusuhan 98, Prabowo Disebut Civil Phobia Imbas Sinyalir Demo Dibayar Asing

Dampak Sistem Kuota

Menurut Khudori pengamat pertanian, sistem kuota dalam impor pangan sering kali tidak transparan dan menciptakan favoritisme terhadap kelompok tertentu, sementara kelompok lain terpinggirkan. 

Dia mencontohkan masalah impor bawang putih yang diduga hanya diberikan kepada kelompok tertentu, sehingga mengesampingkan importir lain yang telah lama berbisnis di sektor tersebut.

Kategori :