
BACA JUGA:Dokter PPDS FK Unpad Jadi Tersangka Kasus Pemerkosaan Pendamping Pasien, Kini Sudah Ditahan
Tak lama kemudian, datang seseorang yang mengaku sebagai dokter anestesi dan membawanya ke sebuah ruangan di lantai 4 atau 5 gedung baru untuk pengecekan alergi obat bius.
“Di situ saya dibius, dan tidak ada siapa-siapa. Saya juga diminta ganti baju OK padahal ruangannya belum selesai untuk rawat inap,” tulis korban.
Ia mengaku tidak menaruh curiga dan tidak ingin berprasangka buruk, namun setelah membaca pemberitaan soal kasus rudapaksa dokter PPDs tersebut, ia merasa was-was dan deg-degan.
Korban juga menyebutkan bahwa nomor kontak dokter anestesi yang melakukan bius tiba-tiba menghilang dan tidak aktif, sementara nomor dokter bedah mulut masih tersimpan lengkap dengan foto profil.
BACA JUGA:Viral! Dokter Residen Anestesi Diduga Perkosa Penunggu Pasien dengan Obat Bius, Begini Kronologinya!
Temuan ini semakin memperkuat dugaan bahwa tindakan pelecehan dan rudapaksa di lingkungan pendidikan dokter spesialis bukan insiden tunggal.
Tagar desakan seperti #BekukanPPDSUnpad dan #InvestigasiRSHS mulai ramai digaungkan publik di media sosial.
Pihak Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (@KemenkesRI) pun didesak segera turun tangan.
Masyarakat meminta agar program spesialis terkait di Unpad dibekukan sementara hingga investigasi tuntas, serta pemberian sanksi paling berat bagi pelaku apabila terbukti bersalah.
Terduga pelaku pemerkosaan dokter PPPDS bernama Priguna Anugerah Pratama, berikut informasi selengkapnya.
Nama Priguna Anugerah Pratama kini jadi bahan omongan netizen setelah namanya dikaitkan dengan kasus dugaan rudapaksa terhadap pendamping pasien di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.
Sosok yang sebelumnya mungkin asing di telinga publik itu, kini tengah jadi sorotan usai disebut sebagai pelaku dalam kasus yang bikin geger ini.