
Kebijakan ini langsung memicu kekhawatiran soal perang dagang global, dan pasar pun merespons negatif.
BACA JUGA:Tarif Baru Trump Buat Perang Dagang Meledak Lagi! Pasar Asia Kena Tsunami!
BACA JUGA:Defisit Dagang Terbesar, Trump Umumkan Darurat Ekonomi AS, Dunia Terancam Resesi?
Tak hanya saham, kripto pun ikut terguncang.
"Bitcoin kini diperlakukan seperti aset makro berisiko tinggi," kata Ben Kurland, CEO platform riset kripto DYOR.
Dikatakan, Bitcoin mengikuti arah imbal hasil, suku bunga, dan kekuatan dolar.
“Ini bukan soal fundamental kripto, tapi soal sentimen global," terangnya.
BACA JUGA:Trump Murka! Bantah Isu Rencana AS Serang Houthi Bocor, Bilang Begini!
BACA JUGA:Trump Bekukan Dana VOA, Ratusan Jurnalis Dipaksa Cuti, Upaya Bungkam Media?
Masih Ada Harapan?
Namun, analis seperti David Hernandez dari 21Shares menilai ada secercah optimisme.
Ia menyebutkan jika Bitcoin masih bertahan di atas level dukungan teknikal penting, yang mengindikasikan permintaan jangka panjang masih kuat.
"Meski tarif ini lebih tinggi dari perkiraan, setidaknya kini investor mendapat kejelasan. Ketidakpastian tersingkir, dan institusi bisa saja melihat peluang emas dalam tekanan harga ini," ujarnya.
BACA JUGA:AS Usir Dubes Afrika Selatan! Rasool Dituduh Benci Trump, Ada Apa?
BACA JUGA:Makin Pro Rusia, Trump Serang Balik! Ratusan Ribu Pengungsi Ukraina Bakal Didepak dari AS?
Apa Selanjutnya?