Inilah 4 Klub Milik Pengusaha Indonesia, Nomor 2 dan 3 Ngak Ada pemain Timnas

Kamis 13 Mar 2025 - 14:14 WIB
Reporter : Zulhanan
Editor : Zulhanan
 Inilah 4 Klub Milik Pengusaha Indonesia, Nomor 2 dan 3 Ngak Ada pemain Timnas

Keluarga Djarum yakni Michael Bambang Hartono  dan Robert Budi Hartono sangat beruntung mendapatkan Como 1907. Mereka membeli tim asal kota danau itu dengan murah karena mengalami kebangkrutan pada tahun 2020.

 Como saat itu berada di kasta paling bawah Liga Italia dan hampir bubar. Keluarga Djarum datang dan membelinya dengan harga 850 Ribu Euro atau sekitar Rp14 Miliar plus melunasi hutang sebesar 150 Ribu Euro atau Rp2,6 Miliar

Perlahan secara pasti, Como mampu promosi dari kasta terbawah menuju kasta teratas. Tim asuhan Cecs Fabregas ini berhasil menembus Serie A Italia pada tahun 2024. Como harus menanti 21 tahun untuk berkiprah kembali di Serie A.

Sayang Como sama sekali tidak diperkuat pemain dari Indonesia. Kiper Emil Audero berdarah Lombok yang menjadi kiper cadangan bukan dari Warga Negara Indonesia (WNI). Dia memiiki paspor Italia dan memang lahir dan besar di Italia.

BACA JUGA:Untung atau Buntung? Eks Wasit Liga 1 Pimpin Laga Australia versus Indonesia

BACA JUGA:Semakin HarI Semakin Membaik, Kevin Diks Siap Tumpas Australia

3.Lecce Klub Serie A Italia

Ceo PT Emter Group dari Alvin Sariaatmadja  bersama Konsorsium Boris Collardi dan Pascal Picci membeli 10 persen saham Lecce. Klub yang kembali promosi ke Serie A Italia pada pada tahun 2022 ini mendapatkan suntikan dana dari pengusaha asal Indonesia.

Meski kepemilikan saham tidak terlalu besar, Alvin Sariaatmadja berharap Lecce bisa terus bertahan di kasta tertinggi Liga Italia dan terus berprestasia di Liga domestik dan Liga Eropa. Sejauh ini belum ada pemain timnas Indonesia yang memperkuat Klub Lecce. 

4.Brisbane Roar

Jauh sebelum membeli Oxford United, keluarga Anindya Bakrie lewat perusahaan  Bakrie Group telah lama mengelola klub Liga Australia, Brisbane Roar pada tahun 2011. Mereka memiliki saham mayoritas sekitar 70 persen.

Setahun kemudian, mereka membeli seluruh saham Brisbane Roar dan menjadi pemilik tunggal klub asal kota Brisbane tersebut. Ada satu pemain timnas Indonesia yang memperkuat Brisbane Roar. Dia adalah penyerang Rafael Struick.

Pemain berusia 21 tahun ini baru bergabung pada bursa transfer musim panas 2024. Struick sempat menjadi starter di tim utama. Sayang setelah memperkuat timnas Indonesia pada ajang Piala AFF 2024, penampilan Struick menurun dan masih berjuang untuk kembali menjadi pemain inti. (*)

 

Kategori :