
Terakhir, musyawarah dan pengambilan keputusan akan diumumkan kepada publik.
Adapun pemantauan hilal (rukyatulhilal) untuk awal Ramadan 1446 H akan dilakukan di 125 titik di seluruh Indonesia.
Rukyatulhilal ini melibatkan para ahli Falak dari Kantor Wilayah Kemenag dan Kemenag Kabupaten/Kota.
Serta bekerja sama dengan Pengadilan Agama, organisasi masyarakat Islam, dan instansi terkait lainnya.
“Pemantauan hilal awal Ramadan akan dilakukan di 125 titik se-Indonesia pada 28 Februari mendatang,” kata Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag, Abu Rokhmad di Jakarta, Selasa (18/2) lalu.
Berdasarkan perhitungan astronomi (hisab), Abu Rokhmad menjelaskan bahwa ijtimak menjelang Ramadan 1446 H diperkirakan terjadi pada Jumat, 28 Februari 2025, sekitar pukul 07.44 WIB.
BACA JUGA:Korupsi Pertamina: Kerugian Negara Triliunan Rupiah, 9 Tersangka Diungkap!
Pada hari rukyat, ketinggian hilal di seluruh wilayah Indonesia di atas ufuk berkisar antara 3° 5,91’ hingga 4° 40,96’.
Sementara itu, sudut elongasi berkisar antara 4° 47,03’ hingga 6° 24,14’.
Hasil rukyat hilal dari berbagai daerah serta data hisab posisi hilal akan dipertimbangkan dalam sidang isbat.
Keputusan yang dihasilkan dari sidang isbat akan menjadi dasar penetapan awal Ramadan 1446 H di Indonesia.
BACA JUGA:Api Tak Terkendali! Hutan Jepang Terbakar Seluas 3 Kali Lipat Monako, Ratusan Warga Dievakuasi