Namun, akses yang sulit akibat material longsor membuat empat alat berat yang tersedia belum bisa beroperasi maksimal.
BACA JUGA:Tanah Longsor di Tambang Giok Myanmar, 32 Korban Jiwa & Puluhan Rumah Tertimbun Lumpur
BACA JUGA:BMKG Himbau 3 Wilayah ini Waspada Akan Kemungkinan Banjir dan Tanah Longsor
Selain itu, cuaca yang tidak menentu menjadi kendala utama.
Tim SAR harus menghentikan pencarian saat hujan turun demi menghindari risiko longsor susulan.
Meski begitu, pencarian tetap dilanjutkan dengan peralatan manual seperti penyemprotan air bertekanan tinggi untuk memindahkan material longsor.
“Kami berharap besok pagi alat berat bisa mencapai lokasi untuk mempercepat proses evakuasi,” ujar Budiono.
BACA JUGA:Jalur Medan-Karo Kini Beroperasi Lagi, Pasca Bencana Longsor yang Tewaskan 10 Orang
BACA JUGA:Tragis! Longsor di Sibolangit, Sumatera Utara, 9 Korban Tewas, Proses Evakuasi Masih Berlangsung
Sebanyak 1.200 personel gabungan telah dikerahkan untuk mempercepat pencarian korban.
Budiono menegaskan bahwa tim SAR tetap optimis menyelesaikan misi kemanusiaan ini meskipun menghadapi berbagai tantangan.
Dengan penemuan tiga jenazah pada Jumat ini, total korban meninggal dunia akibat longsor di Petungkriyono kini mencapai 25 orang, sementara satu korban lainnya masih dalam pencarian.*