
BACAKORAN.CO - Setelah ramai kabar ratusan pegawai ASN Kemdiktisaintek melakukan aksi demo di depan kantor akhirnya Togar M Simatupang Sekjen Kemdiktisaintek RI buka suara.
Sekretaris Jenderal Kemdiktisaintek, Togar M. Simatupang, menyatakan bahwa tidak ada pemecatan mendadak yang dilakukan.
Menurutnya pengambilan keputusan mengenai pegawai selalu mempertimbangkan tingkat layanan dan kualitas yang harus dipertahankan oleh setiap bagian atau individu.
Togar menekankan bahwa perbedaan pandangan dan pelaksanaan penghargaan serta pembinaan adalah bagian dari proses penataan organisasi.
Togar juga menekankan pentingnya dialog dalam menyelesaikan konflik yang terjadi.
Ia menyatakan bahwa pihaknya siap membuka ruang dialog untuk mencari solusi terbaik bagi semua pihak yang terlibat.
"Sebenarnya masih tersedia ruang dialog yang lebih baik dan ini tetap dengan tangan yang terbuka, pemikiran yang terbuka, dan pencapaian resolusi yang terbaik," ujarnya, menegaskan komitmen untuk mencapai resolusi yang adil dan bijaksana.
Sementara itu Ketua Paguyuban Pegawai Dikti, Suwitno, menduga bahwa pemecatan Neni disebabkan oleh kesalahpahaman yang mengarah pada fitnah.
BACA JUGA:Usai Dilantik, Trump Pertimbangkan Relokasi Warga Gaza ke Luar Palestina, Ada Indonesia!
Ia mengungkapkan bahwa situasi serupa pernah dialami oleh pegawai lain, meskipun tidak ingin menyebutkan identitas mereka.
Suwitno berharap aksi ini dapat menyampaikan pesan kepada masyarakat dan pemerintah, terutama kepada Presiden RI, Prabowo Subianto, untuk meninjau kembali keputusan yang diambil oleh Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Satryo Soemantri Brodjonegoro.
"Mungkin ada kesalahpahaman di dalam pelaksanaan tugas dan itu menjadi fitnah atau suuzon bahwa Ibu Neni menerima sesuatu, padahal dia tidak melakukannya," Jelas Suwitno.